Langsung ke konten utama

Solusi memiliki keturunan dengan bayi tabung

Hampir setiap pasangan suami istri merindukan kehadiran buah hati dalam kehidupan rumah tangga. Berbagai usaha mendapatkan keturunan dilakukan sejalan dengan doa-doa yang di panjatkan. Memang pertanyaan yang sangat umum di ajukan pada pasangan yang sudah menikah  di Indonesia ini terutama adalah," sudah isi belum ?" Pertanyaan sederhana yang tidak mudah di jawab untuk pasangan yang sedang berjuang untuk mendapatkan keturunan dan bahkan dapat menimbulkan stress baru dalam menunggu proses memilkinya. #Jadi..... diinget-inget yaaa gals, kalau mau nanya gitu..... 

me and Valerie Sutanto (yg ini bukan bayi tabung) - dokumen pribadi
Survey Sosial Ekonomi Nasional tahun 2015 menyebutkan di Indonesia saat itu terdapat 48,609 juta jumlah pasangan usia subur dan 4 juta di antaranya mengalami gangguan kesuburan. Banyak hal dapat mempengaruhi kesuburan dalam usaha memperoleh keturunan, termasuk gaya hidup kurang sehat. Gaya hidup tidak sehat itu misalnya : merokok, kurang OR, alkohol/miras, kelebihan/kekurangan berat badan akibat diet yang salah, ditambah dengan stress pekerjaan. Merokok dan alkohol dapat menurunkan kesuburan, meningkatkan kegagalan pertumbuhan janin, meningkatkan angka kelahiran prematur sampai dengan angka kematian pada bayi lahir. Sedangkan kafein dan  berat badan ibu, akan mempengaruhi berat badan bayi, menjadi rendah saat lahir. Jadi untuk pasangan usia subur hendaklah hidup lebih sehat dan mengurangi stress agar menambah peluang memiliki keturunan.

dr.  IrsalYan - dokumen pribadi
Jika semua upaya telah ditempuh dan belum juga memiliki buah hati, mungkin perlu di pertimbangkan untuk memperoleh keturunan melalui program bayi tabung. Bayi tabung adalah proses pembuahan di luar tubuh wanita dengan mempertemukan sel telur dan sperma dalam sebuah tabung (sebenarnya berupa cawan) yang sudah di sesuaikan suhu dan kelembabannya menyerupai kondisi rahim. Prosesnya memang panjang dan tidak mudah tetapi saat ini, proses bayi tabung adalah pilihan akhir bagi yang sulit mendapatkan keturunan. Banyak alasan mengapa harus melakukan proses bayi tabung, antara lain jumlah sperma yang sedikit sehingga kemungkinan pembuahan menjadi kecil, gangguan ovulasi, atau gangguan pada saluran tuba atau rahim si ibu.

Bagaimana tahapannya jika ingin melakukan proses bayi tabung ?
  1. Pemeriksaan pasien (suami/istri)
  2. Memastikan banyaknya sel telur
  3. Pemantauan cairan indung telur untuk melihat apakah sel telur siap di ambil
  4. Menyuntikkan obat untuk mematangkan sel telur
  5. Petik sel telur
  6. Pengambilan sperma 
  7. Pembuahan embrio
  8. Transfer embrio kedalam rahim
  9. Pemberian obat untuk mempertahankan dinding rahim
  10. Menyimpan kelebihan embrio 

Jadi melakukan proses ini juga memerlukan kesabaran karena makan waktu, ada rasa sakit dalam prosesnya dan tentunya biaya yang cukup besar untuk sebagian pasangan. Banyak pilihan dalam memilih klinik untuk melakukan proses ini, salah satunya adalah Klinik Teratai di RS Gading Pluit Kelapa Gading Pada penjelasannya saat mengadakan acara talkshow Women Health Awareness, biaya di klinik ini sedang promosi dari tanggal 5 Mei - 7 Juli 2017, yaitu Rp. 39 juta termasuk obat-obatan standard, operasi petik sel telur dan transfer embrio. 

Mudah-mudahan bisa membantu untuk bapak dan ibu yang membutuhkan informasi tentang ini, yaaa...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghargai yang terlambat ? No way

Dua bulan ini saya menghadiri banyak acara bagus-bagus yang di selenggarakan oleh beberapa perusahaan besar. Senang rasanya karena banyak yang saya pelajari dalam berbagai acara tersebut. Dari berbagai acara yang saya hadiri, ada yang di kelola dengan baik tetapi secara rata-rata saya kecewa dalam satu point penting, yaitu mengenai jadwal di mulainya acara. Saya memang orang yang memiliki kejelekan "terlalu tepat waktu" sehingga saya selalu merasa terganggu dengan waktu yang tidak jelas dan tidak sesuai jadwalnya. Buat saya awal yang baik adalah kunci kesuksesan dan untuk sebuah acara, dan awal yang baik adalah mulainya acara tepat waktu. Tentunya selain keramahan panitia, menariknya acara itu sendiri, terpenuhinya kepentingan saya di acara tersebut, dll. dokumen pribadi Mengamati beberapa acara dalam dua bulan ini dan mengingat banyaknya acara yang saya hadiri di sepanjang kehidupan saya, jujur saya merasa ada yang salah dengan urusan waktu ini.  Untuk kesekian

Memilih kaca film untuk mobil

Kali ini saya ingin berbagi mengenai seluk beluk kaca film mobil. Buat saya pribadi, kaca film di butuhkan karena sebagai pengendara perempuan, risih rasanya jika terlihat langsung dari luar mobil saat berkendara dan juga agak serem jika terlihat sedang berkendara sendirian melewati jalanan sepi di malam hari. Kejahatan bisa terjadi dimana saja dan tidak memandang jenis kelamin siy, tetapi tetap saja kalau perempuan kayanya lebih dipilih sebagai sasaran empuk, yaaa...   Ternyata banyak juga kegunaan lain dari kaca mobil selain hal tersebut di atas. Saya mendapatkan informasi ini dari acara yang di selenggarakan oleh Mobil 123 sebagai  portal otomotif nomor 1  dan  V Kool Indonesia  bekerjasama dengan Indonesian Social Blogprerneur (ISB) pada hari Rabu, 26 Juli 2017 kemarin di V Kool Flagship, jalan Trembesi, Jakarta Utara. Jadi apa saja ya kegunaannya ?  Menahan sinar matahari masuk langsung ke dalam mobil Tanpa menggunakan kaca film, suhu dalam mobil saat parkir menjadi leb

Tingkatkan Kemampuan Anak Dengan Belajar Di Luar Kelas

Belajar untuk orang-orang jaman old itu duduk manis, tangan dilipat sambil melototin buku di depan mata, gitu deh.... Padahal sebagai orang yang pernah menjadi anak-anak, semestinya kita menydaari bahwa model belajar diluar kelas justru lebih melekat hasilnya. Tidak hanya terbatas untuk anak-anak; sebagai orang dewasa, kita juga lebih rileks berada di luar ruangan di bandingkan harus terkungkung dalam cubical ruang kantor toh? Anak saya adalah salah satu pecinta kegiatan belajar di luar kelas. Itu sebabnya saat dia masih SD, guru-gurunya sangat kerepotan dengan polahnya di kelas. Anak saya tidak bisa duduk manis di kelas dan diam. Pola belajar di sekolahnya saat itu sebagian besar di dalam kelas sehingga mengakibatkan dia agak tersiksa. Setiap saat dia berkeliling kelas, melihat-lihat tugas teman-temannya dan terkesan mengganggu ketertiban.  Banyak teman-temannya yang menganggap anak saya "berbeda dan aneh" sehingga terjadi "bulliying" terhadapnya. Saat dit