Langsung ke konten utama

Beranikah saya terjun ke ranah Content Writer ?

Mengikuti beberapa kali acara kolaborasi antara Komunitas Indonesian Social Blogprerneur dan CNI, saya mendapatkan banyak sekali informasi dan ilmu baru. Pada dasarnya saya adalah orang yang memang senang belajar mengenai apapun juga walaupun kemudian saya tidak pernah mendalaminya. Banyak yang pernah saya pelajari, sebutlah :
  • Bermain piano - saya pernah ikut konser kecil di kota kelahiran saya saat saya masih SD
  • Bermain tenis meja - saya pernah ikut lomba tenis meja saat saya masih SMP
  • Bermain tennis / bulutangkis / voli / basket / berenang - saya bisa
  • Saya kuliah di dua universitas dengan 2 bidang studi yang berbeda dalam waktu yang bersamaan
  • Fotografi - saya pernah menjadi finalis Canon Marathon tahun 2011 kategori pocket camera 
  • Saya juga mengikuti banyak training dan workshop tentang berbagai hal, dari yang terkait sampai yang tidak terkait sama sekali dengan pekerjaan saya saat bekerja
  • Menjahit - saya berhasil membuat beberapa baju, dress dan rok sendiri
  • Dan lain-lain
Tapi please jangan tanya saya, mana yang saya kuasai sepenuh hati ? Karena jawabannya TIDAK ADA. Hahaha... saya hanya bisa dan tidak ahli. Nah, mengenai bidang tulis menulis ini, dari awal saya melakukannya hanya untuk mengisi waktu luang saya dan tidak berencana menjadi ahli. Tetapi  berada di lingkungan blogger yang sangat bersemangat, membuat saya tertarik untuk menambah banyak ilmu di bidang ini. Salah satu tips yang sering di bicarakan adalah banyaklah membaca agar dapat menulis banyak hal. Jadi, apa sekarang sudah merasa ahli ? SUMPAHHHH belon sama sekali. Ternyata banyak sekali kekurangan saya menulis dan ke depan akan saya coba perbaiki. Eh, tapi ada denk satu hal yang saya bener-bener ahli. Mau tahu ? Saya sangat suka dan ahli menghabiskan makanan alias GEMBUL, hahaha...
Banyaklah membaca agar dapat menulis banyak hal dari berbagai sudut pandang - dokumen pribadi
#back to topic yaaa...
Kolaborasi kali ini diselenggarakan dalam rangka acara ulangtahun CNI yang ke-31 tahun. Acara ulangtahunnya sendiri dihadiri oleh sekitar 900 orang anggota CNI untuk memperkuat tali kebersamaan antara perusahaan MLM ini dengan para anggotanya. CNI dalam tahun ke-31 ini berusaha memberikan manfaat lebih yang sejalan dengan harapan baru, semangat dan strategi yang dinamis yaitu i-Plan 2017. Strategi ini memberikan kepastian kepada setiap anggota untuk mendapatkan penghasilan dengan hitungan 2 periode kalkulasi setiap bulan dan juga kesempatan untuk menikmati pertemuan dan perjalanan keluar negeri yang diadakan oleh CNI.

Nahhhh... kemarin hari Jumat tanggal 20 Oktober 2017 saya datang untuk belajar, kali ini di gedung CNI di daerah Puri Kembangan, yang luas itu, dengan topik Content Writer. Topiknya dibawakan oleh seorang content writer yang memang sudah menguasai ranah ini sejak bertahun lalu. Teh Ani, begitu sebagian orang menyebut beliau, yang juga adalah pendiri Komunitas ISB. Jenis makanan apa siy content writer itu ? Hehehe... makan melulu... Content Writer (CW) adalah seseorang yang menuliskan konten dalam sebuah web atau media untuk dipublikasikan.
Ani Berta - content writer
Beberapa hal pokok yang saya catat tentang topik ini adalah :
  1. Dunia blogging sudah cukup jenuh dengan menjamurnya jumlah blogger 
  2. Content Writer (CW) mungkin adalah sebuah jawaban untuk meningkatkan kemampuan menulis karena tuntutan yang berbeda di banding sebagai blogger. Tuntutan dalam hal ini adalah karena CW harus mengikuti idealisme klien dan bertindak seolah-olah klien yang sedang menulis. Untuk meminimalisir perbedaan idealisme dengan klien, pilihlah klien yang sesuai dengan passsion kita sehingga tulisan dapat lebih mengalir dan menampakkan ketulusan. 
  3. Blogger punya peluang besar untuk menjadi CW karena terbiasa menulis dengan frame story telling
  4. Sebagai awal merambah bidang CW, blogger bisa melakukannya dengan sukarela menulis di web perusahaan atau organisasi nirlaba untuk menambah portfolio. Minimal kita memiliki 5 artikel yang dapat "dijual" dalam portfolio yang kita kirimkan saat mengajukan proposal untuk mendapat pekerjaan sebagai CW
  5. Fee seorang CW bisa dijadikan pendapatan yang berkelanjutan dan mencukupi kebutuhan hidup seiring jumlah tulisan yang dibuat dan jumlah klien
  6. CW cukup banyak di butuhkan oleh perusahaan yang memiliki buletin dan atau web tetapi tidak memiliki penulis. CW juga di butuhkan oleh perorangan, seperti artis, pejabat atau politisi dalam rangka personal branding mereka. Hal ini karena tidak semua orang memiliki waktu ataupun keahlian dalam menulis.
  7. Untuk mendapatkan bahan content, tidak perlu secara khusus di cari. Jika seorang blogger mengunjungi sebuah acara, tulislah dalam beberapa sudut pandang sesuai konten yang sedang di kerjakan untuk klien.
  8. Peralatan untuk mendapatkan content yang lengkap adalah kamera (bisa saja kamera DLSR/mirrorles/kamera HP), voice recorder, alat tulis, notes, powerbank dll.
langkah awal menjadi CW - dokumen pribadi
Beberapa DO and DON'T sebagai CW :
  1. Menulislah 500-1.000 kata untuk satu artikel sesuai ciri khas dari klien
  2. Tetap mengacu pada kaidah 5W 1H dan kaidah jurnalisme lainnya
  3. Atur jadwal update sesuai kesepakatan dan masukkan keyword yang tepat
  4. Berikan foto sebagai pelengkap dengan resolusi yang tinggi 
  5. Jangan memasukkan unsur opini pribadi dan perasaan kecuali untuk feature story
  6. Copy Paste is BIG NO
  7. Ikuti kaidah bahasa yang benar dan tidak menggunakan bahasa alay atau banyak singkatan dalam tulisan
  8. Penyebutan hard selling brand hanya jika disetujui oleh klien 
  9. Tidak mendeskreditkan orang / merk lain
    keuntungan sebagai content writer - dokumen pribadi
Baiklah setelah panjang lebar dan melihat banyak keuntungan sebagai content writer seperti diatas, kira-kira apakah saya berani ya menjadi seorang CW ?  Jawabnya adalah MARI MENCOBA !!!
Jadi, siapa yang membutuhkan jasa content writer, bolehlah menghubungi saya (hahaha... langsung promosi niy) melalui email : agathamemey@gmail.com 

Komentar

  1. Saya juga menguasai sepenuh hati tuh mbak Mey.... menghabiskan makanan. Ngiri mbak Mey kok bs singset sih...? Oh..out of the topic ya? Oke deh. Kalau jadi content writer itu kudu rajin nulis ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha aku piara naga di perut (bukan cacing lagi)... 😂😂😂

      Rajin kenalan, rajin baca, rajin nulis, rajin moto, rajin share link, rajin kirim proposal hahaha...

      Hapus
  2. Mba Mey, dirimu ah suka merendah. Siapa sih yang gak kenal sama mantan asisten direktur sebuah brand ternama? Itu udah ahli banget! Double Dregree pula :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. teteh niy.... maksih ya teh, seneng belajar banyak dari teteh ttg dunia baru ini.

      Hapus
  3. Wah Mbak Mey ini namanya multi talenta. Hebaaat! By the way itu perpus di mana ya? Cakep!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih... cuma bisa doankkkkkk, mbak.

      Ini perpustakaan di Orchard Road, Singapura mbak...

      Hapus
  4. Jadi semangat tuk belajar jadi content writer

    BalasHapus
  5. CW, kalo sudah nulis bisa-bisa ga bisa berhenti. CW menjanjikan banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya masssss se-menjanjikan masakanmu.... xixixixiiiii...

      Hapus
  6. Pengen jadi content writer tapi belum punya nyali bin keberanian. Masih banyak yg harus dipelajari. Ini nih penyakit lama. Dipikirin doang kagak ada action hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin kudu pake acara nekad biar kecemplung terus terpaksa berenang yaaaa... yukssss maen pinggir danau, hahaha

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghargai yang terlambat ? No way

Dua bulan ini saya menghadiri banyak acara bagus-bagus yang di selenggarakan oleh beberapa perusahaan besar. Senang rasanya karena banyak yang saya pelajari dalam berbagai acara tersebut. Dari berbagai acara yang saya hadiri, ada yang di kelola dengan baik tetapi secara rata-rata saya kecewa dalam satu point penting, yaitu mengenai jadwal di mulainya acara. Saya memang orang yang memiliki kejelekan "terlalu tepat waktu" sehingga saya selalu merasa terganggu dengan waktu yang tidak jelas dan tidak sesuai jadwalnya. Buat saya awal yang baik adalah kunci kesuksesan dan untuk sebuah acara, dan awal yang baik adalah mulainya acara tepat waktu. Tentunya selain keramahan panitia, menariknya acara itu sendiri, terpenuhinya kepentingan saya di acara tersebut, dll. dokumen pribadi Mengamati beberapa acara dalam dua bulan ini dan mengingat banyaknya acara yang saya hadiri di sepanjang kehidupan saya, jujur saya merasa ada yang salah dengan urusan waktu ini.  Untuk kesekian

Memilih kaca film untuk mobil

Kali ini saya ingin berbagi mengenai seluk beluk kaca film mobil. Buat saya pribadi, kaca film di butuhkan karena sebagai pengendara perempuan, risih rasanya jika terlihat langsung dari luar mobil saat berkendara dan juga agak serem jika terlihat sedang berkendara sendirian melewati jalanan sepi di malam hari. Kejahatan bisa terjadi dimana saja dan tidak memandang jenis kelamin siy, tetapi tetap saja kalau perempuan kayanya lebih dipilih sebagai sasaran empuk, yaaa...   Ternyata banyak juga kegunaan lain dari kaca mobil selain hal tersebut di atas. Saya mendapatkan informasi ini dari acara yang di selenggarakan oleh Mobil 123 sebagai  portal otomotif nomor 1  dan  V Kool Indonesia  bekerjasama dengan Indonesian Social Blogprerneur (ISB) pada hari Rabu, 26 Juli 2017 kemarin di V Kool Flagship, jalan Trembesi, Jakarta Utara. Jadi apa saja ya kegunaannya ?  Menahan sinar matahari masuk langsung ke dalam mobil Tanpa menggunakan kaca film, suhu dalam mobil saat parkir menjadi leb

Tingkatkan Kemampuan Anak Dengan Belajar Di Luar Kelas

Belajar untuk orang-orang jaman old itu duduk manis, tangan dilipat sambil melototin buku di depan mata, gitu deh.... Padahal sebagai orang yang pernah menjadi anak-anak, semestinya kita menydaari bahwa model belajar diluar kelas justru lebih melekat hasilnya. Tidak hanya terbatas untuk anak-anak; sebagai orang dewasa, kita juga lebih rileks berada di luar ruangan di bandingkan harus terkungkung dalam cubical ruang kantor toh? Anak saya adalah salah satu pecinta kegiatan belajar di luar kelas. Itu sebabnya saat dia masih SD, guru-gurunya sangat kerepotan dengan polahnya di kelas. Anak saya tidak bisa duduk manis di kelas dan diam. Pola belajar di sekolahnya saat itu sebagian besar di dalam kelas sehingga mengakibatkan dia agak tersiksa. Setiap saat dia berkeliling kelas, melihat-lihat tugas teman-temannya dan terkesan mengganggu ketertiban.  Banyak teman-temannya yang menganggap anak saya "berbeda dan aneh" sehingga terjadi "bulliying" terhadapnya. Saat dit