Langsung ke konten utama

Postingan

Kemudahan Layanan - La Donna Aesthetic Center Go Online

Tahu tentang perawatan Radio Frekuensi ? Hyperbaric Oxygen ? Sumpahhhhh, buat saya yang sangat jarang melakukan perawatan wajah dan badan di salon, jawabannya : engggakkkkkkk.... Saya bukan penggemar perawatan wajah; ke salon hanya untuk memotong rambut, paling banter creambath atau mewarnai uban yang sudah bingung mau tumbuh di mana lagi. Untuk badanpun, hanya sesekali saya luluran di salon. Jadi perawatan kecantikan saya sangat minimal dan saya pikir juga sudah agak terlambatlah yaaaa, buat ukuran saya yang SEKSI ini alias Seket Kurang Siji... hahahahahaaaa... Mau di apain jugalah, wong umur juga udah setengah main hahahahahahaaaa... Tapi saya senang sekali saat menghadiri Web Lauch Party La Donna Aesthetic Center hari Senin tanggal 6 Maret lalu. Dan saya rasa ini penting saya bagikan untuk semua teman dan sahabat, agar dapat mengetahui beberapa tips dan melakukan perawatan diri tanpa repot harus ke salon, karena salonnya yang datang ke tempat kita. Ini ceritanya.... .......

Makanan tambahan - perlukah ? Sun Chlorella, sebuah solusi

Jaman sekarang semua serba instan dan cepat, kaya tahu bulat yang digoreng dadakan #eehhh... Gerai makanan fast food laris manis bahkan oleh anak-anak kecil yang masih membutuhkan banyak sekali asupan gizi untuk perkembangannya. Bulan lalu saya mengobrol tentang kesehatan dengan beberapa teman. Bayangkan, masa ada anak SMA yang sudah terkena stroke... Umur rata-rata teman-teman keluarga kami pun rasanya kok tidak seperti masa-masa saya masih remaja.... Hadewwwhhhh serem mendengar cerita-cerita seperti itu. Banyak faktor siy yang bisa mengakibatkan banyak penyakit pastinya. Dari kehidupan yang tingkat stress tinggi, kurang berolahraga, kurangnya asupan makanan sehat dan banyak juga akibat kekurangan waktu istirahat / tidur. Tapi kali ini saya mau membahas yang lebih mudah di kontrol sajalah ya... Makanan !!! Saya ingat saat anak saya masih SD, omanya sering menyuapinya saat istirahat sekolah dan rata-rata ibu-ibu lain juga melakukannya. Kok bukan saya yang menyuapi ? Ya iyalahhhhh

Sehat sebagai calon orangtua diantara mitos dan hoax di sosial media

Rumah tangga itu rumit, kalau sederhana itu rumah makan. Hahahahaa.... Kalimat yang terdengar lucu tetapi sarat makna.  Memulai rumah tangga biasanya dimulai dengan menggelar pesta pernikahan, yang tentunya membutuhkan persiapan mental dan material di dalamnya. Tetapi di luar persiapan itu, ada satu poin penting yang biasa terlewatkan oleh para pasangan yang akan menikah, yaitu tes kesehatan pranikah. Poin ini menjadi penting dan agak rumit karena secara adat di Indonesia, pernikahan adalah bergabungnya dua keluarga besar yang menyimpan harapan menambah anggota keluarga. Kehamilan adalah salah satu hal yang selalu membuat kegembiraan lebih, dalam keluarga besar sekaligus dimulainya berderet mitos pantangan dan fakta yang akan di beberkan dalam pertemuan dengan anggota keluarga kedua belah pihak. Tujuhbelas tahun lalu, saat saya mengandung putra saya satu-satunya, internet belum digunakan untuk mendapatkan informasi seperti saat ini. Belajar menjadi ibu di peroleh dari majalah

Cinta usang yang tak pernah hilang

Air mata masih sering membasahi pipiku dan seperti biasa tidak pernah kuhapus sampai mengering dengan sendirinya. Mengenangmu begitu mudah karena kamu selalu ada dalam pikiranku walaupun kamu tak hadir lagi secara fisik seperti dulu. Mengenalnya di restoran saat aku diajak bertemu oleh kenalan lamaku, sebenarnya tidak semenarik cerita dalam novel. Biasa saja bahkan kami tidak berbincang sama sekali. Jika kemudian kami kembali bertemu dalam perjalanan wisata bersama teman teman yang kebetulan kami kenal berdua, buatku itu hanya kebetulan semata. Saat bergabung dalam group chatting menjelang dan selama berhari-hari bersama, nomor hp nya cuma tercatat dengan nomor yang ada di group saja, bahkan tanpa nama. Chatting pertama kami terjadi saat aku meminta foto ramai ramai yang di jepret dengan kamera hp nya dan itupun begitu saja tanpa basa basi. Aku mulai memperhatikannya saat hari terakhir kami menyusur pantai dan aku mencari beberapa souvenir di kios kios sepanjang pantai. Entah

Pengalaman pertama ikut lomba foto - Canon Marathon 2011

dok. pribadi Tahun 2011 adalah awal saya belajar memotret. Iseng dan hanya karena saya memiliki 2 teman dekat yang suka memotret. Jika pada akhirnya saya memutuskan untuk membeli kamera mirrorless Panasonic Lumix bekas, itu hanyalah karena saya tidak suka teori ini itu dan pengen gampangnya saja asal jepret otomatis. Saya orangnya ngeyelan dan agak pemalas belajar detil-detil fotografi. Pokoknya saya cuma ingin memotret, itu saja. Teman dan sekaligus salah satu mentor fotografi saya, Alex, mengatakan saya harus mencoba ikut sebuah lomba dan mendekati akhir tahun ada momen Canon Marathon yang di gelar di Ancol Echopark. Saya sampai terpingkal-pingkal menertawakan dia dan mengatakan apalah saya karena baru sekali memegang kamera. Saya hanya berpengalaman sebagai model cilik dari ayah saya yang penggemar fotografi tulen dan sesekali menjepretnya saat saya masih SD. Alex meyakinkan saya untuk ikut lomba dan saya akhirnya setuju dengan dukungan teman dekat lainnya. Mengikut