Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Buzzer Politik, Sebuah Kedewasaan Bersosmed

Hingar bingar kampanye Pemilihan Presiden sudah di mulai. Perang hashtag di twitter mulai sangat mengerikan dan berimbas ke berbagai jenis sosial media lain. Group-group chatting menjadi ramai dan membunyikan nada pada smartphone, hampir ratusan kali dalam satu hari. Lalu apa yang saya lakukan? Seperti biasa... Mengamati!  damai itu indah - pict. dokpri Banyak status teman-teman juga di media sosial yang menyoroti tentang buzzer di dunia maya yang menggunakan hashtag "warbiyasak." Saya tidak menyalahkan siapa-siapa juga. Setiap orang bebas menentukan ingin memilih siapa dan mendukung dengan cara apa. Dan saya yakin juga tidak semua buzzer melakukannya demi rupiah. Banyak yang mendukung karena memang sungguh "mencintai" paslon tertentu loooo. Kalau duit, tidak "seperlu" itulah mereka dalam melakukannya, walau mungkin ada juga siy yang "butuh". Kita gak tau isi kantong dan kebutuhan orang lain kan ya? Saya lebih ingin membahasnya dar

#jalaninbareng Risiko Finansial Akibat Penyakit Kritis

Suatu malam beberapa tahun lalu saat saya masih sebagai seorang karyawan, saya mendengar nada "whatsapp" berbunyi beberapa kali. Karena saya sangat mengantuk, saya tidak menghiraukannya.  Tetapi karena kemudian terus menerus berbunyi tanda banyak pesan masuk, saya tergoda juga untuk bangun. Dan saat tangan saya mulai mencari kacamata baca, telpon berdering tanda panggilan masuk. Terdengar nada terburu-buru dan panik, "Mey. si X meninggal."  HAH??? Rasanya tidak percaya sama sekali. Usianya masih satu tahun dibawah saya, masih muda dunk artinya yaaaa... #dilarangprotes. Dan yang lebih mengagetkan, karena yang bersangkutan masih aktif menjawab pesan-pesan dalam "whatsapp group" satu jam sebelum meninggal. JANTUNG, begitu kata rekan kerja saya di ujung telpon.  Langsung otak saya terpikir istri dan 3 orang anaknya yang masih usia sekolah dan mengandalkan beliau sebagai pencari nafkah. Duhhhh... bagaimana ini? Bersyukur pada akhirnya karena pemilik peru