Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label working mom

Perusahaan Ramah Keluarga Untuk Pekerja Perempuan

Jumlah eksekutif perempuan di Indonesia jumlahnya cukup besar tetapi perlindungan terhadap pekerja perempuan masih perlu banyak perbaikan. Perlindugan perempuan ini tidak hanya kesetaraan gender tetapi juga terkait dengan peran perempuan terhadap anak-anaknya. Perusahaan Ramah Keluarga Jaman sekarang, perempuan bekerja itu lumrah dan perannya dalam perusahaan juga terus meningkat. Tetapi pekerjaan domestik rumah tanggapun tidak lepas dari para perempuan pekerja ini. Apalagi di masa pandemi, dimana ibu juga harus membantu anak-anak sekolah melakukan aktivitas belajar di rumah. Komplit bener dah tugasnya, jadi ibu, pekerja, guru, dan berbagai tugas lainnya. Peran ibu untuk menyiapkan anak-anaknya menjadi Generasi Maju, sangat membutuhkan dukungan dari perusahaan tempatnya bekerja. Dukungan ini dapat dimulai sejak para pekerja perempuan hamil, melahirkan dan menyusui. Salah satu perusahaan yang sangat memperhatikan hal ini adalah Danone Indonesia. Apa saja yang dilakukan Danone Indonesia?

Dapatkah Perempuan Memimpin Seperti Laki-Laki?

Banyak sekali hal yang dipertimbangkan oleh setiap perempuan yang memilih untuk hidup dalam dunia karir sekaligus berkeluarga. Saya bekerja sejak masih gadis dan berkarir lebih dari 30 tahun. Memiliki satu anak laki-laki, saya memiliki karir yang cukup baik menurut teman-teman saya. Pertama kali saya bekerja sebagai seorang marketing officer pada perusahaan yang bergerak dibidang kebugaran. Alasannya untuk menambah uang jajan karena saat itu saya masih kuliah. Posisi paling tinggi yang pernah saya raih adalah Director Assistant pada sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri herbal. Perempuan Karir Dua tahun terakhir ini saya bekerja kembali setelah pernah memilih berhenti bekerja pada tahun 2014. Saya pernah berhenti bekerja dalam 2 periode waktu. Pertama kali adalah saat saya melahirkan sampai anak saya masuk playgroup dan yang kedua saat anak saya memasuki SMA sampai dia mulai kuliah. Mengapa memilih berhenti? Karena saya mempunyai pilihan pastinya. Perjalanan karir saya yang

Mandi Keharuman Serasa Mandi Parfum

Bangun tidur ku terus mandi…. Lagu yang sangat sering dinyanyikan sak Indonesia Raya, yaaa.. Memang kenapa siy kita harus mandi? Buat saya pribadi,   selain membersihkan badan dari debu dan kotoran yang menempel, mandi sangat efektif dalam menjaga suasana hati. Bener looo sis, saya orangnya kadang moody dan perlu kesegaran untuk meredakan stress dan emosi. Perlu bangetlah buat mandi keharuman, bukan? Mandi Keharuman adalah mood booster Image by <a href="https://pixabay.com/users/La-Belle-Galerie-4779629/ Makanya pemilihan sabun mandi buat saya penting, baik jenis maupun aromanya. Saya lebih memilih sabun mandi cair karena lebih praktis untuk dibawa berpergian. Walaupun saya jarang travelling sekarang karena kembali bekerja, ini tetap penting karena saya kadang numpang mandi di tempat teman atau di kantor. Sekarang ini, banyak sekali produk sabun mandi dengan aroma parfum dan ini mempermudah kita untuk menyerasikannya dengan parfum kesayangan saat keluar rumah

Mendapatkan Pekerjaan Di Usia Senja

pict : pixabay.com/chalkboard Usia saya tidak lagi muda dan awal bulan ini saya mulai bekerja kantoran kembali. Banyak teman bertanya, kok bisa siy saya mendapatkan pekerjaan lagi. Sedangkan posisi saya sudah tidak bekerja selama 4 tahun dan usia saya sudah bukan usia incaran para pemberi kerja saat ini. Saya menjawabnya dengan kalimat, sudah rejekinya saya. Tetapi sebenarnya, apa yang saya lakukan akan saya bagikan pada artikel ini. Buat saya menjalin pertemanan adalah hal paling penting untuk mendapatkan pekerjaan. Dari 9 perusahaan tempat saya pernah bekerja, separuhnya saya dapatkan karena hubungan pertemanan dan bukan karena mengirimkan lamaran. Bahkan pada sebagian perusahaan itu, CV saya tidak diminta untuk mendapatkan pekerjaan tersebut.   Lalu apakah hanya karena pertemanan? TIDAK! Mereka memberikan pekerjaan karena mereka tahu bahwa saya akan mampu mengerjakannya. Darimana mereka tahu? Rata-rata mereka adalah klien perusahaan tempat saya bekerja sebelumnya