Balada si Roy jadi pelem, saudara-saudara! Hahaha... bacaan saya jaman masih remaja ini siy. Wajar anak muda jaman now kurang mengenal, karena cerita ini terbit di majalah HAI, awal tahun 1988. Cerita ini menurut saya siy warbiyasak ya, karena tokoh utamanya bukan digambarkan sebagai pemuda keren dengan segudang fasilitas. Pada tahun cerita ini dibuat, tentunya bukanlah hobby yang murah untuk berpetualang. Jadi gambaran Roy menjadi hal yang warbiyasak. Dia adalah pemuda biasa yang memiliki cita-cita dan tekad kuat serta tidak gampang menyerah. Dengan kemampuannya bersosialisasi dan kerja keras, sampailah dia bertualang ke luar negeri. Kejujuran dan integritas karakter Roy, diharapkan dapat dicontoh oleh generasi milenial saat ini. Film ini rasanya akan sarat pesan moral yang positif dan menjadi inspirasi bagi masyarakat. Hal ini juga dikemukakan oleh Daniel Mahendra sebagai salah satu inisiator dari komunitas Sahabat Balada Si Roy. Menurutnya, " Nilai-nilainya masih relevan.
Menulis bukan untuk mengajari tetapi hanya untuk berbagi