Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label sosok

Bonus Demografi Lansia, Kita Harus Bagaimana?

Tinggal dengan 2 lansia dirumah, membuat saya dan suami mempunyai minat dan perhatian khusus pada berbagai hal tentang lansia. Kami berdua mengurus mami saya dan mama mertua bersama, sehingga banyak sekali bersinggungan dengan hal-hal yang berbau lansia. Lansia tidak hanya harus diperhatikan dari sisi kesehatan fisiknya tetapi juga perlu diberikan kegiatan yang positif. Kami biasa membeli buku TTS, membawa lansia kami jalan-jalan, membiarkan mereka berkebun, membeli sayur dan lain-lain. Lansia perlu merasa berharga dan masih dibutuhkan dengan berbagai keterbatasan fisik yang mereka miliki. Pada akhirnya suami saya yang seorang dokter, terjun juga mendalami bidang ini dan banyak membagikan materi dalam seminar-seminar tentang lansia. Banyak hal tentang lansia diluar sisi kesehatannya, yang masih harus diperhatikan. Saya akan menceritakannya di artikel lain suatu saat yaaa… Untuk lebih mengerti tentang dunia lansia boleh baca  artikel saya tentang lansia  

Hidup Damai Dan Memaksimalkan Potensi Diri Dengan Access Bars

Pernah merasa buntu untuk menemukan solusi atas masalah? Atau ada yang terasa menghambat  untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya merupakan potensi diri kita? Banyak energi negatif yang disadari atau tanpa kita sadari, dapat mengunci potensi diri dan membuat kita tidak bergerak maju.  Acara bersama blogger Cerita hidup orang pasti berbeda satu sama lain dan memiliki "keindahannya" sendiri. Hidup ini pilihan, jadi saat ini saya memilih tidak pernah lupa bahagia. Bagi saya, hidup hanya perlu bersyukur dan melihat potensi dalam diri untuk terus menjadi lebih baik. Ah, masa iya semudah itu untuk menjadi bahagia. Banyak cerita kehidupan dalam dunia yang hiruk pikuk ini pastinya. Ada suami istri yang terus menerus bertengkar karena kelelahan dalam pekerjaan setiap hari dan tidak menemukan "bayangan kenyamanan" bersama pasangannya dirumah. Biasanya karena ada harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi dan menjadi sulit di terima oleh masing-masing.

Junita, perempuan segudang prestasi

Tinggi, kulit putih bersih, wajah terawat dan cantik - itu kesan pertama saya melihatnya. Mengenalnya pertama kali di sebuah workshop public speaking bulan Oktober tahun lalu, kami menjadi teman walaupun sebatas via chatt. Melalui Facebook, saya dapat melihat segudang kegiatannya dan rasa cintanya pada anak-anak. Profesinya sebagai model, writer, pendiri komunitas dan memiliki bisnis Event Organizer, tidak mengurangi perhatian dan cintanya pada dua buah hatinya, Albion (10 tahun) dan Javas (7 tahun). Salah satu postingan di Facebook nya sangat menunjukkan hal tersebut. Ini katanya : MenJadi Ibu, Tak perlu menJadi yang sempurna.  Tak perlu merasa Tersaingi dengan ibu-ibu lainnya, yang menuruT pandangan kiTa lebih  hebaT  dalam mengasuh anak, lebih banyak menghabiskan wakTu bersama anak, ibu yang pinTar memasak, membuaT kue, ibu bekerJa yang Tiap bulan berpenghasilan sendiri, ibu yang selalu bersosialisasi, dan lain sebagainya yang membandingkan diri kiTa dengan ibu lain.