Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label ODOP

"New Normal" Terkait Keuangan Keluarga

"Ini lebih ngeri dari corona, siap-siap. Apakah kita ada hutang? Kalau ada, jangan nambah cicilan hutang baru, selesaikan saja cicilan hutang lama. Saya rasa ini akan berlangsung sangat lama"  Photo by  Markus Spiske  on  Unsplash Kalimat itu muncul pada pesan whatsapp saya pada awal Maret 2020, saat harga minyak dunia turun 20.9% menjadi tinggal USD 32,65 perbarel. Saat itu pasien pertama virus Covid-19 baru saja diumumkan di Indonesia. Itu adalah chatt suami saya dari seberang lautan dan saya menjawab dengan jelas dan segera, bahwa kami tidak memiliki hutang keuangan. Hutang kami hanyalah berupa janji-janji yang tidak tertepati #halah Setelah hari itu, saya mulai lebih rinci dalam perencanaan keuangan kami dan mulai melakukan beberapa hal untuk menghadapi kondisi terburuk dalam ekonomi keluarga. Saya bersyukur sudah melakukan itu jauh hari sebelum situasi semakin tidak menentu. Kami bersiap untuk perencanaan jangka pendek, yaitu satu tahun. Jangka waktu itu adala

Dari Pecinta Semua Jenis Musik Untuk Utha Likumahuwa

Setiap orang memiliki selera musik yang berbeda tentunya. Biasa mendengar koleksi yang beragam dari ayah saya saat kecil, saya mencintai banyak jenis musik. Ayah saya memiliki banyak koleksi musik dari musik keroncong, pop, rock sampai jazz. Sampai saya remaja, saya mendengarkan musik dari berbagai genre dan suka banyak penyanyi. Saya biasa mendengar Waljinah, Koes Plus, Ebiet G Ade, Louis Amstrong, Frank Sinatra, Al Jerrau, dan lain-lain. Saya mendengar Barry Manilow, Rinto Harahap, Chrisye, Mus Mulyadi, Dedi Dukun dan bahkan juga tidak anti mendengar Rhoma Irama dan Elvi Sukaesih. Tapi jika saat ini saya di tanya, siapa penyanyi idola saya, dengan cepat saya menjawab: Utha Likumahuwa. Saya sangat suka tipe-tipe suara orang dari daerah Maluku, sangat tipis dan bisa bermain nada. Lahir di Ambon, 1 Agustus 1955, Doa Putra Ebal Johan Likumahuwa (Utha) memulai karirnya dalam musik sebagai penggebuk drum pada band rock Big Brother. Beliau meninggal dunia tanggal 13 September 2011

Mencintai Diri Sendiri - sebuah langkah cerdas

Sebagai "spesies" yang cuek bebek, saya adalah orang yang sangat tidak peduli terhadap pandangan dan omongan orang lain terhadap diri saya. Sangat jarang saya tersinggung atas tudingan dan stempel yang di sematkan kepada saya karena buat saya semua itu tidak penting. Hah ??? Terus apa yang penting dunk ? Buat saya yang penting adalah pandangan saya terhadap diri saya sendiri dalam hal yang positif. Maksudnya ??? foto saya di tengah2 mall besar di liatin orang banyak CUEK AJA Saya percaya, tidak ada satu orangpun di dunia yang dapat merendahkan saya jika saya tidak mengijinkannya. Jadi jika ada orang yang mengata-ngatai saya, cukup senyum, kibas rambut bak iklan shampoo, lalu bilang,"Itu kan menurut kamu, honey bunny sweety..." Hahaha... Hal ini juga saya ajarkan kepada anak saya yang saat kecilnya mengalami bullying di sekolahnya. Saya katakan kepadanya bahwa pandangan orang lain hanya akan berpengaruh apabila orang tersebut memberikan kontribusi yang menyang

Harapan dan cara mencapainya (sebuah cerita kelulusan sekolah)

Tahun ini anak saya semata wayang akan lulus SMA dan akan segera masuk ke jenjang yang lebih tinggi menjadi mahasiswa. Widihhhh... dah gede aja ya kesayangan satu ini. Mulai deh saya kebayang kalau dia kemudian kuliah di luar kota. Kepikiran siy, bakal kangen gak yaaaa, secara kalau deket mah suka di omelin aja. Hahaha... namanya juga emak-emak yaaaa... me and my son Saya dan ayahnya, tentu saja mengharapkan anak kami untuk dapat masuk ke perguruan Tinggi Negeri yang baik seperti kedua orangtuanya. Jadi sejak awal dia masuk SMA, kami sudah mencuci otaknya dengan mengatakan," Tidak ada lagi sekolah swasta untukmu ya sayang... Belajar sungguh-sungguh karena kamu harus kuliah di PTN, titik." Hahaha iyaaaa kami sekejam itu... Saya memang "menuntut" itu, tetapi tentunya juga memberi bekal padanya agar dapat mencapai keinginannya. Kami tetap memberikan pilihan jurusan kepada anak kami sesuai dengan keinginannya sendiri tetapi harus bekerja keras untuk masuk PTN. Be

Nikmatnya roller coaster kehidupan

Life is like a roller coaster. It has its up and downs but it's your choice to scream or enjoy the ride. Quote yang bagus menurut saya karena memberikan kita pilihan untuk berteriak atau menikmati permainannya. Hidup memang tak selamanya di atas dan setiap orang pasti akan merasakan putarannya, seperti naik bianglala dan roller coaster. Saya siy lebih memilih menikmatinya saja karena ternyata saat saya berada di bawah, lebih banyak pelajaran dan pengalaman yang didapat. Jika hidup sedang berada di atas, kita tentunya merasa nyaman dan tidak mengalami banyak kesulitan. Paling terjadi riak-riak kecil yang biasanya mudah diatasi dan diselesaikan. Yang menjadi tantangan adalah bagaimana kita tidak menjadi sombong dan takabur. Dengan begitu, kita dapat melihat ke bawah sekaligus menyadari di atas langit selalu ada langit yang lain. Biasanya mudah sekali mendapatkan teman di saat seperti itu karena memang di mana ada gula selalu ada semut. Masalahnya jika kita sudah tidak memiliki

Reunian sama siapa saja siy saya ?

Reuni adalah sebuah kata yang sangat sering bersliweran di sosial media. Memang dengan mudahnya saat ini menemukan teman-teman lama di sosial media, menjadikan kita punya rasa kangen lebih untuk bertemu. Yaaa.... walaupun ada siy teman-teman yang sulit juga diajak reunian dengan berbagai alasan, pastinya.  Kalau saya tergolong yang mana ? Saya siy reunian itu bagaikan hobby hahaha... Silakan tidak percaya, tetapi saya bisa menunjukkan bukti fotonya bahwa saya bahkan sering ikut reunian teman saya di sekolah atau teman sepermainan mereka dimana saya tidak mengenal sebagian besar pesertanya, hahaha.... Iyaaa, bahkan saya ikut arisan yang diselenggarakan oleh sebagian alumni sekolah yang saya tidak pernah sekolah di situ. Parahhhh banget ya sayaaahhhh.... Hahaha... Buat saya mengenal banyak orang adalah sebuah kesenangan dan saya tidak pernah pilih-pilih teman. Saya tidak pernah merasa "berbeda" jika berteman dengan berbagai kalangan, ras, suku, dan agama apa saja. Ja

To forgive and to love, jawaban untuk kemarahan

Apakah saya pemarah ? Hahaha bawaan orok saya siy... Saya orang yang agak galak sedikit, kata anak kesayangan saya. Jawaban itu mungkin karena dia gak mau saya marah juga siy hahaha... Yang kesayangan saya ini tidak tahu adalah, mommy "kesayangannya juga" ini adalah makhluk yang lebih sangat "senggol bacok" saat masih mudaaaa, hahaha..     kezelllllll - dokumen pribadi Kondisi mulai berubah saat saya mengikuti sebuah seminar dimana saya sangat terkesan dengan pembicaranya. Coba dehhhh, seandainya kita hanya memiliki waktu 1 menit dan harus menjawab pertanyaan dengan satu kalimat. Pertanyaannya adalah "Bagaimana supaya saya tidak bunuh diri karena saya sudah tidak tahu apa jalan keluar masalah saya." Catatan : kita tidak kenal si penanya dan tidak tahu sama sekali masalah dia. OK....  Apa jawabannya?   Banyak dari kita berusaha menanyakan dulu, "emang kenapa, masalahnya apa, coba cerita dulu." Pembicara ini menjawab langsung pertan