Saya adalah salah satu karyawati yang berhenti bekerja saat memiliki buah hati. Mengapa ? Saat itu saya punya karir yang sangat baik sebagai pemimpin cabang di sebuah bank swasta dan banyak orang menyayangkan saya berhenti bekerja. Saya mendapatkan jabatan itu dalam usia yang tidak lazim di masa itu karena rata-rata usia pejabat pemimpin saat itu > 40 tahun, sedangkan saya berusia 30 tahun saat memperolehnya. Anak saya tidak mendapatkan ASI karena sama sekali tidak keluar dengan berbagai cara dan hanya menjadi "anak sapi" dan saya sadar bahwa akan ada yang "kurang" dari anak saya jika saya tetap bekerja, apalagi dia lahir prematur dalam usia 8 bulan. Saya bekerja 200 km jauhnya dari anak ganteng kesayangan itu dan saat usianya 5 bulan, saya berhenti bekerja karena harus menunggu perusahaan mendapatkan pengganti saya. Datang pada acara "Tumbuh Kembang Anak dan Kebijakan Perusahaan" pada tanggal 29 Agustus 2017 di hotel Double Tree Jakarta Pusat, saya m
Menulis bukan untuk mengajari tetapi hanya untuk berbagi