Langsung ke konten utama

Sampahku Tanggungjawabku, Belajar Sejak Dini

Persoalan sampah bukanlah hal yang sepele dan mudah. Sampah jelas mempengaruhi lingkungan yang harus dijaga untuk generasi selanjutnya. Segala akibat pengelolaan sampah yang buruk bisa mengakibatkan bencana. Banyak hal bisa terjadi, seperti banjir, TPA yang tak dapat lagi menampung sampah sampai dengan masalah polusi.

Saya tinggal didekat jalur truk-truk sampah yang menuju TPA Bantar Gebang, yang rata-rata menampung 6.500 - 7.000 ton sampah dari DKI Jakarta dan Bekasi. Kebayang yaaa... bau sampah menusuk hidung di jam-jam truk tersebut lewat. Huuuffftttt...

Demografi Indonesia yang didominasi oleh generasi muda saat ini mengakibatkan pentingya perubahan perilaku mereka mengenai pengelolaan sampah. Untuk itu diperlukan pembelajaran mengenai hal ini melalui sekolah-sekolah sejak dini.

Agar kelangsungan lingkungan sehat dapat terjaga sampai masa depan, penting sekali mengajarkan anak-anak untuk belajar bertanggungjawab atas sampah sejak dini. Anak-anak perlu membangun kebiasaan baik untuk lebih peduli dan melakukan pengelolaan sampah yang lebih baik.

SAMPAHKU TANGGUNGJAWABKU

Saat ini dengan adanya pandemi, sekolah dilakukan secara daring dan dapat menyebabkan kebosanan pada anak. Kesan kurang menarik dan tanpa pengawasan mempersulit pembentukan kebiasaan pastinya. Demikian juga untuk pengembangan kebiasaan baik tentang sampah.

Beruntunglah karena ada pihak-pihak yang peduli akan isu lingkungan seperti ini. Danone-Aqua dan Sekolah.mu, yang meluncurkan sebuah program belajar digital yang inovatif dan modul interaktif anak. Sebuah program yang bisa menarik anak-anak untuk mencoba sendiri di rumah dan memberikan kebiasaan baik pada anak sebagai penerus kita dalam menjaga bumi.

Sampahku-tanggungjawabku
Sampahku Tanggungjawabku (Hand photo created by prostooleh - www.freepik.com)

Tujuan pembelajaran modul ini adalah :

  1. Memahami berbagai jenis sampah
  2. Memperkitakan dampak yang diakibatkan oleh berbagai jenis sampah
  3. Membuang sampah pada tempatnya
  4. Mengelola sampah untuk menguragi jumlah dan dampaknya pada lingkunga
Program belajar Sampahku Tanggungjawabku (SAMTAKU) yang merupakan modul pendidikan lingkungan anak, saat ini sudah dibuat dalam format digital. Program dibuat untuk memudahkan tenaga pendidik dan orangtua untuk memberikan pemahaman anak usia PAUD sampai SD akan pentingnya mengelola lingkungan. SAMTAKU adalah kelanjutan dari komitmen program bijak berplastik dari Aqua yang dimulai sejak tahun 2018. 

PELUNCURAN PROGRAM SAMTAKU


Peluncuran program ini dilakukan secara online minggu lalu dan dihadiri oleh pihak-pihak terkait seperti :
  1. Jumeri, Direktur Jendral Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kemendikbud
  2. Ratih Anggraeni, Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia
  3. Intan Ayu Kartika, Danone-Aqua Brand Director
  4. Najelaa Shihab, Founder Sekolah.mu
Ratih Anggraeni, Head of Climate & Water Stewardship Danone Indonesia, menjelaskan bahwa program ini menekankan pemahaman anak tentang sampah. Program ini telah diakses oleh lebih dari 1.700 pengguna dari 153 sekolah untuk tingkat PAUD. Sedangkan untuk tingkat SD, telah diakses oleh 1.500 pengguna dari 125 sekolah di Indonesia.

Founder Sekolah.mu, Najelaa Shihab menyatakan bahwa program ini menyenangkan dan mudah diterapkan sehingga di harapkan anak-anak di seluruh Indonesia dapat menjadi pribadi yang mencintai dan beraksi nyata untuk lingkungan.

Jumeri, Direktur Jendral Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan  Menengah, Kemendikbud menyambut baik program ini karena sejalan dengan prograam pemerintah yanng ingin melakukan terobosan program pendidikan sesuai dengan sistem pembelajaran jarak jauh.

SAMTAKU dilengkapi dengan video edukasi yang menarik, buku cerita, kegiatan interaktif, menyanyi, praktik mandiri dan semuanya dapat diakses secara gratis. Pada akhir program, anak-anak akan diminta untuk membuat aksi nyata dan mempraktikkan secara langsung pengetahuan yang sudah didapat dan menceritakan proses pembuatannya. 

Aksi dan karya anak dapat didokumentasikan dalam portofolio sebagai referensi untuk penilaian perkembangan anak di sekolah. Program ini dirancang agar anak-anak menyukai proses belajarnya dan mencapai kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan usia pendidikan mereka.

Untuk lebih jelasnya, cek modulnya pada link berikut ini:

• PAUD - SD 3: https://www.sekolah.mu/program/sampahku-tanggung-jawabku-paud

• SD 4 - SD 6: https://www.sekolah.mu/program/sampahku-tanggung-jawabku-sd

==================

Semoga program ini adalah jawaban untuk masa depan lingkungan yang lebih baik, yaa... Tetapi di atas segalanya, contoh orangtua adalah hal yang paling utama karena anak-anak adalah peniru ulung dari perilaku orantuanya. So... jadilah panutan yang baik ya, para papa mama.

Sehat untuk kita semua!



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghargai yang terlambat ? No way

Dua bulan ini saya menghadiri banyak acara bagus-bagus yang di selenggarakan oleh beberapa perusahaan besar. Senang rasanya karena banyak yang saya pelajari dalam berbagai acara tersebut. Dari berbagai acara yang saya hadiri, ada yang di kelola dengan baik tetapi secara rata-rata saya kecewa dalam satu point penting, yaitu mengenai jadwal di mulainya acara. Saya memang orang yang memiliki kejelekan "terlalu tepat waktu" sehingga saya selalu merasa terganggu dengan waktu yang tidak jelas dan tidak sesuai jadwalnya. Buat saya awal yang baik adalah kunci kesuksesan dan untuk sebuah acara, dan awal yang baik adalah mulainya acara tepat waktu. Tentunya selain keramahan panitia, menariknya acara itu sendiri, terpenuhinya kepentingan saya di acara tersebut, dll. dokumen pribadi Mengamati beberapa acara dalam dua bulan ini dan mengingat banyaknya acara yang saya hadiri di sepanjang kehidupan saya, jujur saya merasa ada yang salah dengan urusan waktu ini.  Untuk kesekian

Memilih kaca film untuk mobil

Kali ini saya ingin berbagi mengenai seluk beluk kaca film mobil. Buat saya pribadi, kaca film di butuhkan karena sebagai pengendara perempuan, risih rasanya jika terlihat langsung dari luar mobil saat berkendara dan juga agak serem jika terlihat sedang berkendara sendirian melewati jalanan sepi di malam hari. Kejahatan bisa terjadi dimana saja dan tidak memandang jenis kelamin siy, tetapi tetap saja kalau perempuan kayanya lebih dipilih sebagai sasaran empuk, yaaa...   Ternyata banyak juga kegunaan lain dari kaca mobil selain hal tersebut di atas. Saya mendapatkan informasi ini dari acara yang di selenggarakan oleh Mobil 123 sebagai  portal otomotif nomor 1  dan  V Kool Indonesia  bekerjasama dengan Indonesian Social Blogprerneur (ISB) pada hari Rabu, 26 Juli 2017 kemarin di V Kool Flagship, jalan Trembesi, Jakarta Utara. Jadi apa saja ya kegunaannya ?  Menahan sinar matahari masuk langsung ke dalam mobil Tanpa menggunakan kaca film, suhu dalam mobil saat parkir menjadi leb

Tingkatkan Kemampuan Anak Dengan Belajar Di Luar Kelas

Belajar untuk orang-orang jaman old itu duduk manis, tangan dilipat sambil melototin buku di depan mata, gitu deh.... Padahal sebagai orang yang pernah menjadi anak-anak, semestinya kita menydaari bahwa model belajar diluar kelas justru lebih melekat hasilnya. Tidak hanya terbatas untuk anak-anak; sebagai orang dewasa, kita juga lebih rileks berada di luar ruangan di bandingkan harus terkungkung dalam cubical ruang kantor toh? Anak saya adalah salah satu pecinta kegiatan belajar di luar kelas. Itu sebabnya saat dia masih SD, guru-gurunya sangat kerepotan dengan polahnya di kelas. Anak saya tidak bisa duduk manis di kelas dan diam. Pola belajar di sekolahnya saat itu sebagian besar di dalam kelas sehingga mengakibatkan dia agak tersiksa. Setiap saat dia berkeliling kelas, melihat-lihat tugas teman-temannya dan terkesan mengganggu ketertiban.  Banyak teman-temannya yang menganggap anak saya "berbeda dan aneh" sehingga terjadi "bulliying" terhadapnya. Saat dit