dokumen pribadi Hujan subuh ini tiba-tiba mengingatkan aku pada suatu subuh di dataran tinggi Priangan, saat kamu masih mencintaku. Rintik hujan membawa lamunanku jauh ratusan kilometer dimana kamu tinggal saat ini, bersamanya. Sulit ya melupakan orang yang pernah berbagi suka, bahkan lebih banyak dukanya siy sebenernya, bersama kita. Mungkin aku yang salah, membiarkan semua terjadi. Membiarkan kamu memaki, menyiksaku dengan kata-kata kasar untuk kemudian memaafkanmu dan tetap mencintamu. Sehingga dengan mudah pula kamu menyingkirkan aku hanya untuk alasan yang dahulu adalah alasan mengapa kita bersama. Kamu memilih dia tetapi terus mengatakan tak ada yang berubah. Kamu bilang maaf karena tidak lagi dapat bersama tetapi selalu berkata merinduku. Hatiku bukan mainan yang bisa kamu sisihkan ketika kamu sudah bosan dan memilih yang lain. Untuk kemudian dengan mudah kamu mengatakan kita bersahabat saja tetapi terus menginginkan hangat pelukku. Hatiku masih mengucurkan dar
Menulis bukan untuk mengajari tetapi hanya untuk berbagi