Langsung ke konten utama

Kesempatan Yang Sama Untuk Para Disabilitas dan OYPMK ; BISA!

Awal mengenal pekerja dengan disabilitas sekitar 5-6 tahun lalu (agak lupa deh..) ketika saya diajak untuk mengunjungi sebuah cafe yang dilayani oleh pekerja tunarungu di Pamulang. Lalu kemudian viral di Twitter baru-baru ini sebuah kedai kopi ternama dengan pekerja tunarungu juga.

Saat itu saya berpikir, kesempatan untuk para disabilitas ini sebenarnya harus dibuka luas karena pada dasarnya mereka juga mampu bekerja sebaik karyawan lainnya. Tentu hal ini sejalan dengan UU no 6 tahun 2016 tentang kewajiban perusahaan untuk mempekerjakan para disabiltas.

Di banyak daerah, stigma masayarakat terhadap kelompok ini menyebabkan mereka sulit mendapatkan akses pekerjaan yang layak. Akibat hal tersebut, mereka menjadi bagian dari orang dengan kondisi ekonomi yang buruk. Masalah ini juga terjadi pada OYPMK (Orang Yang Pernah Mengalami Kusta) walaupun mereka sudah sembuh.

Kesempatan-Kerja-Disabilitas-dan-OYPMK
Talkshow Kesempatan Kerja Disabilitas dan OYPMK

Hal ini saya dapatkan informasinya dari sebuah talkshow di YouTube Live bertajuk : Praktik Baik Ketenagankerjaan Inklusif : Mengantar OYPMK dan Disabilitas. Acara ini diselenggarakan dalam 
bentuk Talkshow Ruang Publik KBR dengan NLR dan dihadiri oleh 2 narasumber :
1. Antony Ginting - Recruitment & Selection Manager HO Alfamart
2. Abdul Mujib - Ketua Forum Komunikasi Disabilitas Cirebon

Kesempatan-yang-sama
Kesetaraan dalam Kesempatan Kerja

Forum Komunikasi Disabilitas Cirebon

FKDC yang didirikan April 2007, memiliki visi untuk terciptanya Non Diskriminasi dan pemenuhan akses serta hak-hak dari para OYPMK (Orang Yang Pernah Mengalami Kusta) dan para disabilitas. Hal ini karena masih ada pandangan dalam masayarakat yang salah dan mereka kurang diberi akses untuk mendapatkan mata pencaharian dan sulit bekerja. Diharapkan ada kesetaraan dan kemandirian pada kelompok difabel dan OYPMK sehingga mereka bisa memberikan sumbangsih yang sama seperti pekerja pada umumnya. 

Forum ini memberi banyak penyuluhan tentang hak-hak para disabilitas dan memberikan sudut pandang baru pada masyarakat luas agar tidak terjadi diskriminasi terhadap OYPMK dan para disabilitas. Forum juga memberikan kesempatan pada para disabilitas untuk lebih percaya diri untuk meraih mimpi mereka tanpa diskriminasi dan lepas dari stigma masyarakat.

Pekerja Disabilitas di Alfamart

Menurut Bapak Antony Ginting (Recruitment & Selection Manager HO Alfamart) saat ini perusahaannya sudah memenuhi ketentuan UU no 6 tahun 2016 mengenai perusahaan swasta yang memperkerjakan para disabilitas. Awalnya tentu bukan hal yang mudah karena perusahaan memiliki 150.000 orang karyawan dan 17.000 toko di Indonesia yang tidak memiliki fasilitas khusus untuk para disabilitas. Tetapi saat ini Alfamart sudah memiliki kurang lebih 900 karyawan disabilitas.

Tidak ada pembedaan sama sekali untuk proses perekrutan karyawan dengan disabilitas maupun non disabilitas. Alfamart meyakini bahwa para disabilitas dan non disabilitas pada dasarnya memiliki kemampuan yang sama. Hanya saja tentu metode kerja mereka berbeda, misalnya dengan alat bantu tulisan dan text untuk pada tunawicara.

Penempatan para disabilitas dan OYPMK juga disesuaikan dengan kemampuan mereka, tersebar di kantor, toko maupun gudang. Yang pasti mereka dituntut untuk memiliki kemampuan mobilitas dan kemampuan berkomunikasi yang mumpuni, Hal ini karena jenis usaha Alfamart ini adalah toko retail yang melayani masyarakat luas sehingga dibutuhkan karyawan yang mampu melakukannya tanpa hambatan. 

Nah, dengan hal-hal tersebut diatas, semoga para disabilitas dan OYPMK bisa lebih semangat yaaa untuk mendapatkan pekerjaan sesuai bidang yang diminati. Semoga banyak perusahaan juga dapat memberikan kesempatan pada mereka. AMIN



 

 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghargai yang terlambat ? No way

Dua bulan ini saya menghadiri banyak acara bagus-bagus yang di selenggarakan oleh beberapa perusahaan besar. Senang rasanya karena banyak yang saya pelajari dalam berbagai acara tersebut. Dari berbagai acara yang saya hadiri, ada yang di kelola dengan baik tetapi secara rata-rata saya kecewa dalam satu point penting, yaitu mengenai jadwal di mulainya acara. Saya memang orang yang memiliki kejelekan "terlalu tepat waktu" sehingga saya selalu merasa terganggu dengan waktu yang tidak jelas dan tidak sesuai jadwalnya. Buat saya awal yang baik adalah kunci kesuksesan dan untuk sebuah acara, dan awal yang baik adalah mulainya acara tepat waktu. Tentunya selain keramahan panitia, menariknya acara itu sendiri, terpenuhinya kepentingan saya di acara tersebut, dll. dokumen pribadi Mengamati beberapa acara dalam dua bulan ini dan mengingat banyaknya acara yang saya hadiri di sepanjang kehidupan saya, jujur saya merasa ada yang salah dengan urusan waktu ini.  Untuk kesekian

Memilih kaca film untuk mobil

Kali ini saya ingin berbagi mengenai seluk beluk kaca film mobil. Buat saya pribadi, kaca film di butuhkan karena sebagai pengendara perempuan, risih rasanya jika terlihat langsung dari luar mobil saat berkendara dan juga agak serem jika terlihat sedang berkendara sendirian melewati jalanan sepi di malam hari. Kejahatan bisa terjadi dimana saja dan tidak memandang jenis kelamin siy, tetapi tetap saja kalau perempuan kayanya lebih dipilih sebagai sasaran empuk, yaaa...   Ternyata banyak juga kegunaan lain dari kaca mobil selain hal tersebut di atas. Saya mendapatkan informasi ini dari acara yang di selenggarakan oleh Mobil 123 sebagai  portal otomotif nomor 1  dan  V Kool Indonesia  bekerjasama dengan Indonesian Social Blogprerneur (ISB) pada hari Rabu, 26 Juli 2017 kemarin di V Kool Flagship, jalan Trembesi, Jakarta Utara. Jadi apa saja ya kegunaannya ?  Menahan sinar matahari masuk langsung ke dalam mobil Tanpa menggunakan kaca film, suhu dalam mobil saat parkir menjadi leb

Tingkatkan Kemampuan Anak Dengan Belajar Di Luar Kelas

Belajar untuk orang-orang jaman old itu duduk manis, tangan dilipat sambil melototin buku di depan mata, gitu deh.... Padahal sebagai orang yang pernah menjadi anak-anak, semestinya kita menydaari bahwa model belajar diluar kelas justru lebih melekat hasilnya. Tidak hanya terbatas untuk anak-anak; sebagai orang dewasa, kita juga lebih rileks berada di luar ruangan di bandingkan harus terkungkung dalam cubical ruang kantor toh? Anak saya adalah salah satu pecinta kegiatan belajar di luar kelas. Itu sebabnya saat dia masih SD, guru-gurunya sangat kerepotan dengan polahnya di kelas. Anak saya tidak bisa duduk manis di kelas dan diam. Pola belajar di sekolahnya saat itu sebagian besar di dalam kelas sehingga mengakibatkan dia agak tersiksa. Setiap saat dia berkeliling kelas, melihat-lihat tugas teman-temannya dan terkesan mengganggu ketertiban.  Banyak teman-temannya yang menganggap anak saya "berbeda dan aneh" sehingga terjadi "bulliying" terhadapnya. Saat dit