Langsung ke konten utama

Postingan

Menulis itu seperti Kue Black Forest

Kue Black Forest ? Iyaaa... menulis itu seperti kue black forest yang tidak hanya sekedar kue tetapi kue dengan lapisan krim putih dan dihiasi cherry merah. Apalagi kalau mengandung rhum, ya. Jadi lebih berasa menggigit dengan lelehan lembut krim dan kres kres cherry yang merona merah bak lipstick anak gadis itu, kan ? Lhaaa kok jadi urusan makanan ? Maksudnya begini, menulis itu sebaiknya mengajak pembaca merasakan dengan memberikan gambaran lengkap dan bukan hanya sekedar menuliskan datanya. Gambaran diatas beda kan kalau di tulis cuma,"black forest itu adalah sebuah kue yang enak." Get the point ? Yukkksss lanjut.... Dini Fitria dan Ani Berta - dokumen pribadi Materi yang saya dapatkan dari mbak Dini Fitria ( penulis trilogi buku Hijrah Cinta, Muhasabah Cinta dan Islah Cinta ) dalam acara "Menulis Dengan Cinta" yang di selenggarakan oelh Indonesian Social Blogpreneur (ISB) sangat menarik. Menarik buat saya karena bahasannya adalah bagaimana cara membua

Mencintai Diri Sendiri - sebuah langkah cerdas

Sebagai "spesies" yang cuek bebek, saya adalah orang yang sangat tidak peduli terhadap pandangan dan omongan orang lain terhadap diri saya. Sangat jarang saya tersinggung atas tudingan dan stempel yang di sematkan kepada saya karena buat saya semua itu tidak penting. Hah ??? Terus apa yang penting dunk ? Buat saya yang penting adalah pandangan saya terhadap diri saya sendiri dalam hal yang positif. Maksudnya ??? foto saya di tengah2 mall besar di liatin orang banyak CUEK AJA Saya percaya, tidak ada satu orangpun di dunia yang dapat merendahkan saya jika saya tidak mengijinkannya. Jadi jika ada orang yang mengata-ngatai saya, cukup senyum, kibas rambut bak iklan shampoo, lalu bilang,"Itu kan menurut kamu, honey bunny sweety..." Hahaha... Hal ini juga saya ajarkan kepada anak saya yang saat kecilnya mengalami bullying di sekolahnya. Saya katakan kepadanya bahwa pandangan orang lain hanya akan berpengaruh apabila orang tersebut memberikan kontribusi yang menyang

Harapan dan cara mencapainya (sebuah cerita kelulusan sekolah)

Tahun ini anak saya semata wayang akan lulus SMA dan akan segera masuk ke jenjang yang lebih tinggi menjadi mahasiswa. Widihhhh... dah gede aja ya kesayangan satu ini. Mulai deh saya kebayang kalau dia kemudian kuliah di luar kota. Kepikiran siy, bakal kangen gak yaaaa, secara kalau deket mah suka di omelin aja. Hahaha... namanya juga emak-emak yaaaa... me and my son Saya dan ayahnya, tentu saja mengharapkan anak kami untuk dapat masuk ke perguruan Tinggi Negeri yang baik seperti kedua orangtuanya. Jadi sejak awal dia masuk SMA, kami sudah mencuci otaknya dengan mengatakan," Tidak ada lagi sekolah swasta untukmu ya sayang... Belajar sungguh-sungguh karena kamu harus kuliah di PTN, titik." Hahaha iyaaaa kami sekejam itu... Saya memang "menuntut" itu, tetapi tentunya juga memberi bekal padanya agar dapat mencapai keinginannya. Kami tetap memberikan pilihan jurusan kepada anak kami sesuai dengan keinginannya sendiri tetapi harus bekerja keras untuk masuk PTN. Be

Pengen mobil baru ?

Saya pengen mobil baru iihhhh... soalnya mobil saya udah berusia bingittssss. Hahaha... bukan kode keras lagi yakkksss, ini mah terang-terangan. Tapi biar tua, saya masih suka mobil itu. Gak rewel sama sekali, nyaman dan aman (gak kaleng bodynya dan double airbag). Lhaaa jadi gimana ? Ya maksudnya beli lagi aja, yang itu jangan di jual. Hahaha... #mintaditimpuk mobil jaman now - dokumen pribadi kepengenan aku - dokumen pribadi Gak muluk minta gambar yang dua di atas siy, cukup si putih aja saya siy, hahaha... #suamimanyun. Ini gara-gara saya pergi ke BCA Expoversary kemaren di ICE deh kayanya. Gimana gak mupeng coba, segitu banyak motor dan mobil bertebaran dari yang biasa aja sampai yang bikin ngiler. Sayangnya sudah berakhir hari ini ya... Rugi deh kalau kalian gak lihat kemaren, jadi jangan ketinggalan deh tahun depan kalau ada lagi kudu musti pergi yaaaa... Itu expo dalam rangka ulang tahun BCA ke-61 ternyata dan sukses banget dengan berbagai promo properti, oto

Program Allianz Sweat Challenge di Ecopark Ancol

Saya pernah mengunjungi Ecopark Ancol tahun 2011 saat mengikuti lomba foto. Setelah bertahun-tahun tidak ke Ancol, saya cukup kaget dengan perubahan Ecopark Ancol ini. Sekarang kondisinya sudah sangat bagus, tertata rapi dan ada banyak petunjuk lokasi-lokasinya, yang sudah menjadi sangat instagramable. Ternyata sejak tahun lalu, Ecopark ini sudah menjalin kerjasama dengan Allianz Indonesia. Allianz Ecopark Ancol Allianz Sweat Challenge Sejak Juli 2017 Allianz juga memberikan fasilitas pada para pengunjung Ecopark untuk berolahraga bersama dalam program Allianz Sweat Challenge. Program ini adalah program kedua setelah sebelumnya Allianz fokus pada olahraga lari dan sudah membentuk komunitas para pelari. Program Allianz Sweat Challenge sekarang berlangsung sejak November 2017 dan akan berakhir di bulan Desember 2018. Apa saja kegiatannya ? Berikut jadwal yang bisa kita ikuti :  Program ini dapat diikuti oleh semua pengunjung Ecopark secara gratis bahkan pes