Langsung ke konten utama

Profesional Blogger, sebuah renungan

dokumen pribadi
Apa tuh profesional blogger ? Qqiqiqiiii... ini siy istilah saya saja sendiri untuk memberikan self reminder kepada diri sendiri mengenai kesenangan saya menulis ini dan itu di blog. Tidak bermaksud mengajari siapapun karena saya juga bukan penulis blog yang rutin menulis di blog saya. Selain itu, tulisan saya juga bukan tergolong tulisan pemenang lomba pastinya, apalagi saya menulis juga baru beberapa saat saja. Terus ngapain juga saya nulis kaya gini ? Lhaaaa yaaaa itu tadi untuk mengingatkan diri saya sendiri supaya lebih serius jika menulis hal-hal yang terkait dengan undangan atau pendaftaran acara yang diwajibkan menulis di blog.

Saya mulai mencoba menulis artikel di sebuah portal ternama dan hanya bertahan sebentar, lebih karena memang saya tidak termotivasi menulis saat itu. Bingung mau menulis topik apa tepatnya siy. Kemudian saya memulai lagi menulis di blog pribadi ini dan lebih lumayan banyak akibat dorongan dari seorang blogger senior yang memberikan kesempatan saya bergabung di komunitasnya dan mengikuti banyak acara yang mengundang para blogger. Saya mengikuti saja karena saya hanya ingin belajar dan mengerti dunia blogger, yang sampai sekarang saya juga belum mengerti siy... hahahahaaa, jadi ngapain aja loe ???

Beberapa bulan terakhir saya hanya mengikuti saja acara-acara yang memungkinkan waktunya untuk saya, berkenalan dengan banyak blogger kondang maupun newbie seperti saya dan alhasil saya cukup takjub dengan dunia satu ini. Ternyata banyak loooo orang-orang yang full time menjalankan profesi blogger tanpa memiliki pekerjaan tetap di sebuah kantor atau memiliki usaha sendiri. Kudet ya sayahhhhh... hahahaa... 

Dari berbagai acara yang saya datangi dan berkenalan dengan banyak blogger, saya melihat beberapa fakta :
  1. beberapa blogger full time biasa mendatangi 2-3 acara perhari setiap hari
  2. ada yang sudah bahagia mendapat makan siang/makan malam dan goddie bag
  3. ada yang hobby bertanya atau menjawab quiz, untuk mendapatkan tambahan hadiah
  4. ada yang mengomel jika ternyata acaranya tidak ada fee nya
  5. ada yang book di beberapa acara sekaligus di jam yang sama untuk kemudian di pilih sesuai hati nuraninya 
  6. ada yang membatalkan acara satu untuk datang ke acara lain yang berbayar 
  7. ada yang khusus datang untuk menulis dan mengikuti lomba blog supaya bisa mendapatkan hadiah yang biasanya lumayan besarannya
  8. ada yang datang sendiri, ada yang datang segambreng dengan pasangan dan anak-anak bahkan orangtuanya
  9. ada yang datang dengan komitmen menulis tentang eventnya tetapi kemudian tidak menulis sesuai dateline atau tidak menulis sama sekali, bahkan meskipun telah mendapatkan fee atas hal tersebut
  10. ada yang hobby telat datang ke venue
  11. ada yang maksa minta masuk ke venue tanpa undangan atau memaksakan anggota rombongan yang segambrengan seperti di atas
  12. ada yang minta goodie bag lebih
  13. dll
tetapi banyak juga yang datang seperti layaknya seorang profesional blogger menurut versi saya. Nah.... kaya apa menurut saya profesional blogger itu ? Ini menurut saya loooo... Bebas yaaa, kan ini blog saya hahahahaa....

Menurut saya siy blogger yang profesional itu :
  1. Menganggap nge blog adalah sebuah job serius 
  2. Memiliki agenda untuk book acara sesuai dengan waktu yang dimiliki sehingga tidak double book atau malah double book hanya untuk mendapatkan kesempatan acara berbayar
  3. Memperhitungkan jeda waktu antar acara dalam satu hari
  4. Tidak terlambat datang ke venue dengan alasan apapun kecuali force majeur
  5. Datang sesuai jumlah orang yang diundang (gak bawa buntut, kecuali memang di perbolehkan)
  6. Menyesuaikan pakaian yang dikenakan dengan jenis acara
  7. Menjaga perilaku yang sopan dan tata krama yang baik 
  8. Menulis sesuai komitmen, baik dateline maupun konten 
Begitu deh kira-kira setelah saya mengikuti acara-acara blogger beberapa bulan ini. Ke depan memang saya kayanya tidak akan se intens sekarang mengikuti acara-acara blogger, karena saya perlu waktu untuk mendefinisikan kembali apa tujuan saya nge blog dan setelah semedi nanti baru deh saya putuskan langkah selanjutnya. lagian dipikir-pikir beratnya kriterianya jadi profesional, hahahahahaa...

Semoga catatan saya berguna buat saya pribadi terutama, jika nanti saya memutuskan akan terus nge blog, dengan cara datang ke acara-acara blogger.... Ciaoooo....


Komentar

  1. Nomer 12. Ada yg minta goodie bag lebih. Wkwkwk
    Ini saya baru tahu.
    Jadi ingat ibu2 pkk yg kalau arisan suka bungkus kue, dg alasan buat tetangga yg gak datang arisan. Haha.

    Salam kenal Mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaaa ada mbak.. Saya sih cuma sekedar pengamat aja wong kalau datang juga gak banyak yang kenal... Anak baru Hahaha...

      Hapus
    2. mbak, aku kok gak bisa posting komen di blog mu yaaa...

      Hapus
  2. unik dan aya2 wae yaaa blogger ituuh :D ..... sing penting hepi, berisi dan nginspirasi wkwkwkkk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju sayahhhh.... Sing penting hepi, Dijak madyang karo Bozz madyanggggggggg....

      Hapus
  3. Untuk jd profesional emg g mudah. Godaannya berat. Klo sama mah ngeblog sekadar hepi hepi dan jd tim hore hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hepi, team hore trus menang lomba yessss ???

      Kudu belajar ama mas yg satu inihhhhh saya niy...

      Hapus
  4. Bisa sebagai bahan introspeksi nih mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas ini saya lagi instrospeksi juga...

      Hapus
  5. yang nomor 2 sih klo aku memperhatikan lokasi, waktu dan alternatif klo di event yang satunya gak kepilih. kalo kepilih dua2nya? ya ambil yang lokasinya paling dekat, he he he...

    BalasHapus
  6. iyaaahh... kalau saya kembali ke niat dan tujuan awal ngeblog dulu apa. lah, emangnya niatku apa ya? hehe... nulis aja senin kemis gini. :)) salam kenal mbak Mey...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga... Xixixixixiiiiii aku juga niy mbak

      Hapus
  7. Nah, fakta nomor 1 s/d 13 itu yang kadang dilakukan beberapa blogger tapi bisa merusak nama blogger secara keseluruhan. Kaishan para blogger yang sudah berusaha profesional jadi bisa ikut tercoreng.

    Saya termasuk jarang ikut acara. Masih ada anak-anak yang belum bisa ditinggal meskipun mereka sudah mulai ABG. Tapi kalau sesekali bisa datang, saya akan berusaha seprofesional mungkin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya mbak... Kasihan lainnya. Makanya ini juga saya lagi belajar profesional :)

      Hapus
  8. Dulu aku penasaran gimana caranya ikutan acara blogger gitu hahahah, trus setelah TLD dan dpt kesempatan dibeberapa acara kok ya malah cape sendiri :D
    Sekarang aku lebih santai, balik lagi ke jaman dulu, nulis yg aku mau... banyak gaya blogger kayak yg disebutin diatas, tapi ku punya gayaku sendiri, alhamdulillah rejekinya ada aja meski aku jarang banget ikut event2 lagi :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku sekarang lebih milih juga siy mbak, yang memang aku kepengen aja.. disamping sekarang sibuk sama urusan lain, juga karena gak pengen nge blog kaya di kejar2 nulisnya. pengen menikmati aja...
      kalau rejeki siy, ya puji Tuhan cukup dari suami saja...

      Hapus
  9. Hebat! pengamatanmu begitu jeli, sehingga bisa menguraikannya dengan detail dan gamblang. Bagi saya artikel ini juga bisa menjadi bahan intropeksi diri. Sebab harus saya akui, saya adalah beberapa bagian dari apa yang kamu tulis.

    Salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Deuhhhh.. bapak blogger senior satu ini selalu rendah hati. Makasih sudah mampir yaaa...

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghargai yang terlambat ? No way

Dua bulan ini saya menghadiri banyak acara bagus-bagus yang di selenggarakan oleh beberapa perusahaan besar. Senang rasanya karena banyak yang saya pelajari dalam berbagai acara tersebut. Dari berbagai acara yang saya hadiri, ada yang di kelola dengan baik tetapi secara rata-rata saya kecewa dalam satu point penting, yaitu mengenai jadwal di mulainya acara. Saya memang orang yang memiliki kejelekan "terlalu tepat waktu" sehingga saya selalu merasa terganggu dengan waktu yang tidak jelas dan tidak sesuai jadwalnya. Buat saya awal yang baik adalah kunci kesuksesan dan untuk sebuah acara, dan awal yang baik adalah mulainya acara tepat waktu. Tentunya selain keramahan panitia, menariknya acara itu sendiri, terpenuhinya kepentingan saya di acara tersebut, dll. dokumen pribadi Mengamati beberapa acara dalam dua bulan ini dan mengingat banyaknya acara yang saya hadiri di sepanjang kehidupan saya, jujur saya merasa ada yang salah dengan urusan waktu ini.  Untuk kesekian

Memilih kaca film untuk mobil

Kali ini saya ingin berbagi mengenai seluk beluk kaca film mobil. Buat saya pribadi, kaca film di butuhkan karena sebagai pengendara perempuan, risih rasanya jika terlihat langsung dari luar mobil saat berkendara dan juga agak serem jika terlihat sedang berkendara sendirian melewati jalanan sepi di malam hari. Kejahatan bisa terjadi dimana saja dan tidak memandang jenis kelamin siy, tetapi tetap saja kalau perempuan kayanya lebih dipilih sebagai sasaran empuk, yaaa...   Ternyata banyak juga kegunaan lain dari kaca mobil selain hal tersebut di atas. Saya mendapatkan informasi ini dari acara yang di selenggarakan oleh Mobil 123 sebagai  portal otomotif nomor 1  dan  V Kool Indonesia  bekerjasama dengan Indonesian Social Blogprerneur (ISB) pada hari Rabu, 26 Juli 2017 kemarin di V Kool Flagship, jalan Trembesi, Jakarta Utara. Jadi apa saja ya kegunaannya ?  Menahan sinar matahari masuk langsung ke dalam mobil Tanpa menggunakan kaca film, suhu dalam mobil saat parkir menjadi leb

Tingkatkan Kemampuan Anak Dengan Belajar Di Luar Kelas

Belajar untuk orang-orang jaman old itu duduk manis, tangan dilipat sambil melototin buku di depan mata, gitu deh.... Padahal sebagai orang yang pernah menjadi anak-anak, semestinya kita menydaari bahwa model belajar diluar kelas justru lebih melekat hasilnya. Tidak hanya terbatas untuk anak-anak; sebagai orang dewasa, kita juga lebih rileks berada di luar ruangan di bandingkan harus terkungkung dalam cubical ruang kantor toh? Anak saya adalah salah satu pecinta kegiatan belajar di luar kelas. Itu sebabnya saat dia masih SD, guru-gurunya sangat kerepotan dengan polahnya di kelas. Anak saya tidak bisa duduk manis di kelas dan diam. Pola belajar di sekolahnya saat itu sebagian besar di dalam kelas sehingga mengakibatkan dia agak tersiksa. Setiap saat dia berkeliling kelas, melihat-lihat tugas teman-temannya dan terkesan mengganggu ketertiban.  Banyak teman-temannya yang menganggap anak saya "berbeda dan aneh" sehingga terjadi "bulliying" terhadapnya. Saat dit