Langsung ke konten utama

Mendukung Anak Meraih Impian Ala Kami

 

Aku ingin begini… Aku ingin begitu… Ingin ini, ingin itu.. banyak sekali. Semua, semua, semua dapat dikabulkan, dapat dikabulkan dengan kantong ajaib! Sayang yaaa, kita bukan Nobita yang memiliki Doraemon untuk mengabulkan semua keinginan atau impian kita.

Untuk memiliki banyak hal dalam hidup, dibutuhkan impian yang jelas sehingga hidup menjadi fokus, teratur dan memiliki tujuan. Impian yang terwujud membuat perasaan dan hidup lebih bahagia.

Walaupun akan ada orang-orang yang akan mengatakan impian kita mustahil dan sulit dicapai, janganlah kita bersedih dan menjadi tidak termotivasi. Karena orang-orang inilah yang akan membuat kita bersemangat, untuk membuktikan bahwa mereka salah.

Tulisan ini akan membahas tentang impian anak saya untuk kuliah di Perguruan Tinggi Negeri yang dia capai dengan banyak pengorbanan. Semoga kita semua dapat mencapai impian kita masing-masing.


Bermimpilah karena hanya itu yang gratis di dunia ini. Hehehe… iya itu yang selalu saya katakan kepada anak saya. Kenapa saya ajarkan bermimpi kepada anak
saya sejak kecil? Karena banyak orang dewasa yang kesulitan untuk bermimpi akibat batasan-batasan yang diciptakannya sendiri.

Saat naik jenjang pendidikan ke SMA, anak kami harus berpindah sekolah karena kami sekeluarga pindah rumah. Mencari SMA yang cocok untuk anak kami bukanlah perkara mudah. Akhirnya kami menemukan sekolah yang sangat dekat dari rumah, hanya selemparan batu jauhnya.

Saat kami memutuskan bahwa anak kami akan bersekolah disitu, banyak keluarga mencibir dan menyayangkan. Bukan karena sekolah itu jelek, tetapi lebih pada kenyataan bahwa sekolah itu bukan termasuk sekolah favorit di daerah tersebut. Sekolah ini berbasis sekolah agama, yang berbeda dengan agama kami. Sekolah ini juga baru saja pindah dari lokasinya, yang semula ada di kawasan ruko-ruko ke gedung sendiri yang cukup luas.  

Anak saya lulus SMA pada tahun 2018 dari sekolah swasta yang status akreditasi ‘A’ nya baru didapat pada saat dia kelas 3 SMA. Tidak pernah ada siswa lulusan sekolah itu yang melanjutkan kuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Bahkan saya sendiri tidak yakin, apakah ada yang mendaftar untuk masuk PTN dari sekolah tersebut.

Karena kedua orangtuanya lulusan Perguruan Tinggi Negeri, anak sayapun bercita-cita masuk PTN. Hal yang sangat wajar dan kami sangat mendukungnya. Tetapi tentu saja, kami sebagai orangtua harus memikirkan strategi untuk mencapai hal itu.

Keluarga besar dan banyak kenalan kami, menyangsikan impian itu akan terwujud karena latar belakang di atas. Apalagi anak kami hanya mau mendaftar ke satu jurusan saja dan hanya PTN saja. Awalnya kamu juga agak gentar dengan keputusannya untuk sama sekali tidak mendaftar ke Perguruan Tinggi Swasta karena khawatir tidak diterima di PTN dan kemudian akan menganggur.

Tapi setelah banyak berdiskusi dengan anak kami, kami memutuskan untuk terus maju dan berusaha menwujudkan impian tersebut. Jadi hal-hal apa saja yang kami lakukan untuk mendukung anak kami?

 

PERMAINAN PIKIRAN

“The only thing that will stop you from fulfilling your dreams is you.”
– Tom Bradley

Kami memberikan pengertian pada anak, bahwa :

  1. Impian itu dapat dicapai apabila kita percaya itu akan dapat dicapai. Karena impian akan terhenti jika kita sendiri (bukan orang lain) menghentikannya.
  2. Berpikirlah besar dan jelas sehingga tidak hilang fokus. Sebaiknya impian itu dituliskan dalam selembarkertas atau divisualisasikan dalam bentuk gambar. Mengapa harus gambar? Karena pikiran kita bermain dalam gambar. Contoh : membaca kata PENSIL, kita akan melihat bayangan gambar pensil dan bukan huruf-huruf yang terangkai menjadi kata, bukan?
Jadi, kami membawa anak kami ke kampus yang dia inginkan, 6 bulan sebelum dia lulus SMA. Kami    mengambil foto anak kami berdiri di gerbang kampus dan mencetaknya. Kami menaruh foto-foto itu    di sekitar meja belajar dan rumah kami.



3.      BAGIKAN IMPIAN

“A dream you dream alone is only a dream. A dream you dream together is reality.”
― 
John Lennon

Orang lain tidak selalu setuju atau mendukung impian kita. Mungkin mereka tidak mendukung karena pernah mencoba dan gagal sehingga mereka tidak ingin kita mengalaminya.

Tetapi tidak semua orang sama dan ada kemungkinan kita akan bisa berhasil. Dengan membagi impian kita, pasti ada yang akan memberikan kita motivasi dan dukungan agar impian kita tercapai.

Kami membagi foto di atas kepada ibu guru biologi di SMA anak saya, yang sekaligus adalah wali kelasnya. Dan ibu gurunya senang sekali dan terus memberikan semangat pada anak kami.

 

LAKUKAN

“Do what it's right, not waht's easy" - Hudson and Emily     

Impian tidak dapat dicapai hanya dengan rebahan pastinya. Ada banyak hal yang harus dipelajari dan dilakukan. Pengalaman mengajarkan kami untuk menulis semua kekuatan, kekurangan, kesempatan dan ketakutan saat mulai melangkah. Tetapi jangan lupa menuliskan solusi atas semua hal itu.

Setelah anak saya menuliskan seluruh hal diatas, kami bertiga berdiskusi dan memutuskan untuk memberikan latihan soal-soal ujian PTN setiap hari. Kami membeli buku-buku soal di toko buku. Latihan soal ini dikerjakan, diluar waktu anak kamu mengerjakan pe er sekolah maupun waktu belajar untuk pelajaran disekolah. Jumlah soal latihannya meningkat setiap periodenya.

 

JANGAN MUDAH MENYERAH

“Winner never quit and quitters never win.” ―Vince Lombardi

Teruslah berusaha dan tidak mudah patah semangat. Jalan yang tidak mulus dan kesulitan yang ada akan terbayar saat impian tercapai.

Adakalanya anak kami merasa bosan dan capek mengerjakan latihan soalnya. Waktu santai dan bermain gamesnya berkurang dan soalnyapun di rasa makin sulit dikerjakan. Saat bosan, kami sering mengajaknya untuk berolahraga lari sekeliling kompleks perumahan atau mengajaknya makan keluar rumah. Anak kami juga selalu melihat kembali foto yang dipajang dan kemudian bersemangat kembali.

 

BERDOA

“Never doubt the power of prayer.” Anonymous

Satu-satunya yang dapat menolong kita disaat semua orang tidak mampu, hanyalah Yang Empunya Hidup Kita. Maka berdoalah kepadaNya memohon kekuatan untuk tetap berjalan menuju impian kita.

Seperti cerita diatas, anak kami memang hanya mendaftar di satu jurusan kuliah dan tidak mau memilih yang lain. Dengan tingkat kelulusan SBMPTN saaat itu, persaingan tentu sangat ketat. Jadi, hanya doa saja yang tersisa untuk dilakukan agar hati tenang dan damai menunggu hasilnya.

Pada akhirnya semua berbuah manis, anak kami saat ini sedang menjalani semester 5 kuliahnya dan sangat menikmatinya. Seluruh keluarga besar juga merasa bangga terhadapnya dan mengatakan dia anak yang hebat. Pengorbanannya terbayar!


Semoga cerita ini bisa menginspirasi banyak anak-anak dengan impian besarnya. Harapannya juga orangtua yang bersedia mendukung impian anak yang mungkin awalnya terasa sangat sulit digapai. Semangatttttt yaaa…

Komentar

  1. Orang tua sudah pasti mendukung anaknya untuk meraih meraih impian, semangat buat para orang tua lain juga ya kak .

    BalasHapus
  2. kalau pasang foto saya sepakat mb, dulu pas SD saya di kamar ada foto tu orang lagi camping / naik gunung, eh g taunya beberapa tahun kemudian jadi hobi naik gunung dan sebulan bisa 2 kali, absurd memang tapi itu real

    BalasHapus
  3. Aamiin..... sebagai orang tua semoga aku bisa memberikan yang terbaik untuk anak-anak menggapai impian mereka tanpa hambatan.

    BalasHapus
  4. Wah selamat ya mba. Sekarang udah semester 5. Di IPB ya, mba? Hehe satu almamater sama saya. Saya juga IPB angkatan 47.

    BalasHapus
  5. Dream big. Jadi inget mimpiku yg belum kesampaian. Eh,

    Anyway, mimpi emang bikin kita lebih semangat melanjutkan hidup ya? Hal kebayang kalo ga punya mimpi..

    BalasHapus
  6. Suka quote²nya. Waktu baca tulisan di atas, kayak kesindir gitu. Cita² tinggi, apadaya rebahan selalu menang heuheu. Jadi belajar sama cogannya Mbak Agatha, nih.

    BalasHapus
  7. Ini mengingatkanku dgn perjuanganku dulu mbak. Ketika orang2 sekitar banyak yg meragukanku, tapi keluargaku tetap mendukung. Dgn berjuang alhamdulillah bisa tercapai 💪

    BalasHapus
  8. saya suka dengan quote quote nya mbak,
    Saya sendiri berpikiran kurang lebi sama dengan yang mbak utarakan.
    Menurut saya semua manusia memiliki potensi yang sama, hanya ada yang sudah optimal memanfaatkannya dan ada yang masih minimal.

    BalasHapus
  9. Bermimpilah karena hanya itu yang gratis di dunia ini. Hehehe…

    Semoga mimpi akan selamanya gratis mbak🙄😂🙏

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghargai yang terlambat ? No way

Dua bulan ini saya menghadiri banyak acara bagus-bagus yang di selenggarakan oleh beberapa perusahaan besar. Senang rasanya karena banyak yang saya pelajari dalam berbagai acara tersebut. Dari berbagai acara yang saya hadiri, ada yang di kelola dengan baik tetapi secara rata-rata saya kecewa dalam satu point penting, yaitu mengenai jadwal di mulainya acara. Saya memang orang yang memiliki kejelekan "terlalu tepat waktu" sehingga saya selalu merasa terganggu dengan waktu yang tidak jelas dan tidak sesuai jadwalnya. Buat saya awal yang baik adalah kunci kesuksesan dan untuk sebuah acara, dan awal yang baik adalah mulainya acara tepat waktu. Tentunya selain keramahan panitia, menariknya acara itu sendiri, terpenuhinya kepentingan saya di acara tersebut, dll. dokumen pribadi Mengamati beberapa acara dalam dua bulan ini dan mengingat banyaknya acara yang saya hadiri di sepanjang kehidupan saya, jujur saya merasa ada yang salah dengan urusan waktu ini.  Untuk kesekian

Memilih kaca film untuk mobil

Kali ini saya ingin berbagi mengenai seluk beluk kaca film mobil. Buat saya pribadi, kaca film di butuhkan karena sebagai pengendara perempuan, risih rasanya jika terlihat langsung dari luar mobil saat berkendara dan juga agak serem jika terlihat sedang berkendara sendirian melewati jalanan sepi di malam hari. Kejahatan bisa terjadi dimana saja dan tidak memandang jenis kelamin siy, tetapi tetap saja kalau perempuan kayanya lebih dipilih sebagai sasaran empuk, yaaa...   Ternyata banyak juga kegunaan lain dari kaca mobil selain hal tersebut di atas. Saya mendapatkan informasi ini dari acara yang di selenggarakan oleh Mobil 123 sebagai  portal otomotif nomor 1  dan  V Kool Indonesia  bekerjasama dengan Indonesian Social Blogprerneur (ISB) pada hari Rabu, 26 Juli 2017 kemarin di V Kool Flagship, jalan Trembesi, Jakarta Utara. Jadi apa saja ya kegunaannya ?  Menahan sinar matahari masuk langsung ke dalam mobil Tanpa menggunakan kaca film, suhu dalam mobil saat parkir menjadi leb

Tingkatkan Kemampuan Anak Dengan Belajar Di Luar Kelas

Belajar untuk orang-orang jaman old itu duduk manis, tangan dilipat sambil melototin buku di depan mata, gitu deh.... Padahal sebagai orang yang pernah menjadi anak-anak, semestinya kita menydaari bahwa model belajar diluar kelas justru lebih melekat hasilnya. Tidak hanya terbatas untuk anak-anak; sebagai orang dewasa, kita juga lebih rileks berada di luar ruangan di bandingkan harus terkungkung dalam cubical ruang kantor toh? Anak saya adalah salah satu pecinta kegiatan belajar di luar kelas. Itu sebabnya saat dia masih SD, guru-gurunya sangat kerepotan dengan polahnya di kelas. Anak saya tidak bisa duduk manis di kelas dan diam. Pola belajar di sekolahnya saat itu sebagian besar di dalam kelas sehingga mengakibatkan dia agak tersiksa. Setiap saat dia berkeliling kelas, melihat-lihat tugas teman-temannya dan terkesan mengganggu ketertiban.  Banyak teman-temannya yang menganggap anak saya "berbeda dan aneh" sehingga terjadi "bulliying" terhadapnya. Saat dit