Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label opini

Chicking Ayam TOP Dubai, it's my choice

Chicking ? Ayam Top Dubai ? It's my choice ? Iyessss.... Apa itu ? Aaaahhhh... kurang update niy pasti kalau yang masih pada nanya. Tau dunk kalau saya adalah tukang makan yang rela kemana saja asal bisa icip-icip makanan. Memang siy, banyak orang yang suka tidak percaya dengan porsi makan saya yang sering saya tampilkan pada akun instagram  Mey Agatha si Suka Makan Banget . Katanya gak cocok sama ukuran tubuh saya... Yeeeeee, jangan lihat ukuran dunk, sekali-kali traktir saya deh supaya tahu porsinya, hahaha... MODUS !!! Tapi saya memiliki teman-teman yang baik, termasuk bozz madyang yang tahu bahwa saya hobby makan. Jadi, loloslah saya sebagai peserta icip-icip makanan negeri Arab di restoran cepat saji yang halal dan baru buka di Indonesia ini. Owwwhhh, fast food ya ? Gak sehat aaahh kalau fast food, gitu deh pada mikirnya, ya kan ? Yang ini beda yaaaaa saudara-saudara. Sebentar aku ceritain sejarah dan apa saja menu-menu di resto ini dengan lebih jelas deh. Pak Hengki

Profesional Blogger, sebuah renungan

dokumen pribadi Apa tuh profesional blogger ? Qqiqiqiiii... ini siy istilah saya saja sendiri untuk memberikan self reminder kepada diri sendiri mengenai kesenangan saya menulis ini dan itu di blog. Tidak bermaksud mengajari siapapun karena saya juga bukan penulis blog yang rutin menulis di blog saya. Selain itu, tulisan saya juga bukan tergolong tulisan pemenang lomba pastinya, apalagi saya menulis juga baru beberapa saat saja. Terus ngapain juga saya nulis kaya gini ? Lhaaaa yaaaa itu tadi untuk mengingatkan diri saya sendiri supaya lebih serius jika menulis hal-hal yang terkait dengan undangan atau pendaftaran acara yang diwajibkan menulis di blog. Saya mulai mencoba menulis artikel di sebuah portal ternama dan hanya bertahan sebentar, lebih karena memang saya tidak termotivasi menulis saat itu. Bingung mau menulis topik apa tepatnya siy. Kemudian saya memulai lagi menulis di blog pribadi ini dan lebih lumayan banyak akibat dorongan dari seorang blogger senior yang memberik

Tenaga Kerja Indonesia yang menginspirasi

Bad news is good news and good news is not news ... bener banget ungkapan yang di sebut oleh bapak Arief Zulkifli, Pemred majalah Tempo Senin 15 Mei 2017 ini.  Jika mendengar kata TKI, pikiran saya selalu melayang ke tenaga kerja pembantu rumah tangga di luar negeri yang di siksa, diperkosa, terancam hukuman pancung dll yang buruk-buruk Seremmmmm banget pokoknya... Bahkan media di Indonesia memang lebih banyak menyoroti sisi negatif tentang TKI ini dan biasanya mencakup permasalahan keluhan dari TKI seperti : TKI tidak menerima gaji TKI gagal berangkat ke luar negeri TKI yang sakit / di rawat di RS / meninggal dunia Tindak kekerasan majikan Pekerjaan yang tidak sesuai perjanjian awal Tidak di pulangkan walau kontrak sudah selesai lain-lain Sejuta deh permasalahan yang terus di dengung-dengungkan kalau urusannya sama TKI ini. Kebanyakan masalah ini terjadi akibat dari banyaknya TKI yang tidak terlatih / tidak bekerja di bidang yang membutuhkan skill yang spesifik. Rata-r

Kesetiaan itu berharga - sebuah pilihan operator telekomunikasi

dokumen pribadi Operator telekomunikasi apa yang anda pakai saat ini ? Saya siy pake Indosat... Kalau di tanya sejak kapan, hadeeewhhhh sejak jaman ada operator telekomunikasi. Awal saya memiliki cellphone itu tahun 1996, saat belum banyak orang memilikinya dan nomornya adalah Indosat. Hahaha... jadul pisan yakkkkksss... Setelah itu saya pernah berganti operator lain sehingga nomor lama saya mati tetapi saya kembali lagi ke Indosat. Saat ini saya memiliki 2 buah nomor cellphone dan keduanya keluaran Indosat. Nomor yang lama saya pegang sejak tahun 1998 dan nomor baru saya miliki tahun lalu. Kenapa Indosat ? Jawabannya : kenapa tidak ?  Saya memang bukan orang yang ribet dengan segala macam perhitungan biaya telpon atau pemakaian internet. Jujur saya tidak pernah berhitung untuk biaya komunikasi ini. Apa yang di tagihkan, ya saya bayar saja. Selama saya dapat melakukan panggilan telpon dan menggunakan data untuk aplikasi yang saya perlukan, saya tidak pernah "nritil"

Guruku dan nasehat beliau

dulu ini gedung SMP sekarang jadi SD Pius  Masa sekolah di bangku SMP adalah masa-masa yang berbekas dalam ingatan tentang seorang guru wali kelasku di tahun kedua. Sekolah kami waktu itu adalah sekolah katolik dengan aturan ketat dan memiliki banyak guru muda lulusan sekolah guru. Dengan kepala sekolah seorang suster, sudah pasti ini dan itu di atur dengan sistem yang buat anak-anak saat itu sedikit "menyebalkan". Maaf yaaaa suster.... but I love you anyway lah... Saya dikenal sebagai murid yang sangat aktif pada saat itu dengan segudang kegiatan walaupun bukan seorang juara kelas atau ketua kelas. Saya aktif pramuka dan kegiatan OR dan hampir selalu ada dalam setiap kepanitiaan acara sekolah. Biasanya saya juga di tunjuk sebagai ketua regu dalam pramuka atau sekedar pemimpin barisan dalam lomba baris berbaris. Setelah saya pikir sekarang, mungkin hanya karena saya suaranya menggelegar hahaha.... Bahkan sampai saat ini semua orang mengenal saya karena saya selalu te

Jangan lawan emak-emak bawa motor

Pernah dengar kalimat pada judul artikel ini ? Segitu parahnya loooo, cap yang di berikan pada wanita pengendara motor. Apa benar begitu ? Harus jujur di akui, memang sebagian besar pengendara motor tidak taat aturan lalulintas. Tapi apakah hanya pengendara wanita yang menyalakan lampu tanda belok ke kiri dan dia membelokkan kemudi ke kanan ? TIDAK menurut saya, pria pun banyak yang begitu. Hanya saja, menurut saya, rata-rata pria menyelesaikannya dengan berantem secara fisik sedangkan kepada wanita, biasanya hanya dengan omelan ngegerundel dalam hati dan curhat di sosial media, hahaha... Apa saja siy yang sering disebut "dosa" emak-emak membawa kendaraan, terutama motor ? Yukss kita cari satu persatu : Tidak memakai helm Sulit / salah menggunakan teknologi lampu sein Teknik mengemudi yang kurang mumpuni Mengemudi di tengah jalan dengan kecepatan rendah Menerobos jalan yang bahkan tidak muat untuk sepeda sekalipun Kalau di tegur lebih galakan dia Tidak mengerti

Dari gaji di bawah harga steak sampai gaji seharga motor keren

Pertama kali menerima uang dari hasil keringat sendiri adalah salah satu dari banyak alasan orang untuk mengingat gaji pertama. Tapi buat saya ternyata tidak banyak yang saya ingat. Ya iyalahhhh, gaji pertama saya sebagai karyawan saya terima tahun 1991 yang berarti 26 tahun yang lalu. Hadewwhhhh... yang baca tulisan ini bahkan mungkin belum mencapai usia 26 tahun ya. Yang jelas gaji yang terakhirlah yang saya ingat, hahaha.... Tapi s ejujurnya gaji bukanlah hal utama bagi saya saat menjadi karyawan. Masa iya siy ? Buat saya YA. Saya pernah bekerja di delapan perusahaan sepanjang karir selama 22 tahun karena saya pernah berhenti bekerja 4 tahun saat mengasuh anak saya semata wayang, sampai akhirnya mempensiunkan diri 2 tahun lalu. Awal karir saya sebagai karyawan adalah menjadi staf marketing sebuah sportclub dan  pusat rekreasi di kota Paris van Java. Saya melakoninya sambil menyelesaikan beberapa mata kuliah di dua universitas dimana saya menimba ilmu. Sibuk bener ya tampaknya..

Dateline penyemangatku

Saya selalu terkesan dengan cerita Loro Jonggrang yang meminta dibuatkan 1.000 candi dalam semalam sebagai syarat diterimanya lamaran oleh Bandung Bondowoso. Kenapa ? Karena saya ini pencinta dateline sejati, hahaha... Waktu sekolah dulu saya hampir di bilang malas belajar dan hanya memegang buku jika besok mau ulangan saja. Problemnya, saya adalah "orang pagi" yang tidak bisa tidur malam, selalu tumbang di pukul 20.00 sampai saya selesai pendidikan di SMA. Jadi jangan pernah berharap mengajak saya malam mingguan juga karena pasti kalah sama ngantukkkkkk... Wewwww... dokumen pribadi Untungnya saya mengetahui kelebihan saya, yaitu cara belajar yang lebih efektif dengan pendengaran. Jadi, saya selalu menjadi anak baik di kelas karena mendengarkan guru dengan tekun walau catatan saya tidaklah komplit. Mendengarkan serius guru berbicara buat saya sudah 65% belajar, jadi 35% nya bisa dengan baca buku sebentar saat akan ujian. Kejadian seperti ini juga yang membuat sewot

Isra Mi'raj dan saya

Saya adalah seorang non muslim yang hidup di tengah mayoritas kaum muslim di Indonesia. Pengetahuan tentang agama Islam tidak saya dapatkan secara formal pastinya tetapi lebih banyak karena pergaulan saya dan bacaan-bacaan yang tersedia. Buat saya pribadi, peringatan hari keagamaan umat yang berbeda agama dengan saya, selalu menarik untuk diketahui maknanya sehingga saya mencoba membuka banyak artikel mengenai Isra Mi'raj hari ini. Isra Mi'raj itu apa ? foto dari pencarian google Tentu saja saya kurang tahu mana artikel yang paling benar, tetapi setidaknya ada beberapa kesamaan yang dapat di lihat dari beberapa artikel yang saya baca. Terlampir artikel- artikel yang saya baca :  wikipedia islamcendekia.com duniabaca.com Tirto.id   foto dari website tirto.id Dari artikel-artikel tersebut, saya membaca bahwa peristiwa Isra Mi'raj itu terbagi dalam dua peristiwa yang berbeda, dimana Isra adalah saat di mana nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari

Keluarga Marlia Hardi - satu satunya sinetron yang sering saya tonton

Tahun lalu saya membeli sebuah televisi lagi setelah bertahun-tahun tidak memiliki alat elektronik yang satu ini. Alasan membelinya memang bukan untuk menonton berita politik atau sinetron-sinetron hits yang sering jadi perbincangan saat ini. Murni agar saya agak betah di rumah karena saya pikir saya terlalu sering keluar rumah. Tapi ternyata tidak ampuh juga untuk menahan saya keluar rumah.  Pada dasarnya saya memang tidak begitu tertarik dengan televisi. Buat saya kadang cuma membuang waktu dan di tonton bener-bener saat saya kelelahan dan butuh tidur tapi belum bisa merem. Itupun saya selalu di komplain suami karena yang saya tonton ya itu-itu saja, tayangan yang sudah berulang-ulang, karena saya malas mengganti channel. Yang ditonton ya cuma Fox Crime dengan cerita detektif pembunuhan yang itu-itu saja.  Hahahaha...  foto dari pencarian google Tayangan televisi banyak sekali di perbincangkan dalam dunia pendidikan dimana di sebutkan, kebanyakan acaranya tidak mendidik dan la

Menghargai yang terlambat ? No way

Dua bulan ini saya menghadiri banyak acara bagus-bagus yang di selenggarakan oleh beberapa perusahaan besar. Senang rasanya karena banyak yang saya pelajari dalam berbagai acara tersebut. Dari berbagai acara yang saya hadiri, ada yang di kelola dengan baik tetapi secara rata-rata saya kecewa dalam satu point penting, yaitu mengenai jadwal di mulainya acara. Saya memang orang yang memiliki kejelekan "terlalu tepat waktu" sehingga saya selalu merasa terganggu dengan waktu yang tidak jelas dan tidak sesuai jadwalnya. Buat saya awal yang baik adalah kunci kesuksesan dan untuk sebuah acara, dan awal yang baik adalah mulainya acara tepat waktu. Tentunya selain keramahan panitia, menariknya acara itu sendiri, terpenuhinya kepentingan saya di acara tersebut, dll. dokumen pribadi Mengamati beberapa acara dalam dua bulan ini dan mengingat banyaknya acara yang saya hadiri di sepanjang kehidupan saya, jujur saya merasa ada yang salah dengan urusan waktu ini.  Untuk kesekian