Langsung ke konten utama

Junita, perempuan segudang prestasi

Tinggi, kulit putih bersih, wajah terawat dan cantik - itu kesan pertama saya melihatnya. Mengenalnya pertama kali di sebuah workshop public speaking bulan Oktober tahun lalu, kami menjadi teman walaupun sebatas via chatt. Melalui Facebook, saya dapat melihat segudang kegiatannya dan rasa cintanya pada anak-anak.

Profesinya sebagai model, writer, pendiri komunitas dan memiliki bisnis Event Organizer, tidak mengurangi perhatian dan cintanya pada dua buah hatinya, Albion (10 tahun) dan Javas (7 tahun). Salah satu postingan di Facebook nya sangat menunjukkan hal tersebut. Ini katanya :


MenJadi Ibu, Tak perlu menJadi yang sempurna. Tak perlu merasa Tersaingi dengan ibu-ibu lainnya, yang menuruT pandangan kiTa lebih hebaT dalam mengasuh anak, lebih banyak menghabiskan wakTu bersama anak, ibu yang pinTar memasak, membuaT kue, ibu bekerJa yang Tiap bulan berpenghasilan sendiri, ibu yang selalu bersosialisasi, dan lain sebagainya yang membandingkan diri kiTa dengan ibu lain. Daripada memikirkan apa yang salah dalam mengasuh anak, lebih baik selalu berpikir posiTiF. Fokus pada diri sendiri. MenJadi Ibu bahagia. bersyukur apa yang Telah kiTa miliki. Karena salah saTu caTaTan psikolog mengaTakan "kebahagiaan dari seorang Ibu akan menular kepada anak-anaknya."

Jun, Albion and Javas
Kebiasaannya menuliskan beberapa konsonan dengan huruf besar membuat status dan chatt nya menjadi berbeda dengan orang lain. Sama seperti keunikannya dalam memandang hidupnya yang dipenuhi dengan kecintaannya pada dunia anak. Oleh karena itu, dia mendirikan komunitas yang memberikan banyak manfaat untuk ibu dan anak dalam kemasan modern dan positif.


Mom and Baby Community (MBC) di didirikannya sejak 27 September 2011 dan sudah memiliki 4.000 member yang tersebar di Jakarta, Banten, Bandung dan Bali. Jun, begitu saya memanggilnya, bergabung juga dengan komunitas Superman Indonesia yang memilki banyak kegiatan sosial, termasuk menghibur anak-anak di panti asuhan.  

Baru-baru ini Jun terpilih sebagai salah satu Duta "Dancow Inspiring Mom". Dia terpilih dari 14.500 moms di seluruh Indonesia, bersama 152 moms lainnya. Program ini bertujuan mengajak dan memberikan inspirasi kepada bunda-bunda di Indonesia melalui para ahli parenting dan nutrisi untuk membuat anak Indonesia lebih sehat, cerdas dan percaya diri. Cocoklah menurut saya karena dia selalu bisa mengambil sisi lain saat melihat kepolosan bicara dan tingkah laku anak-anak. Baginya, di kelilingi anak-anak adalah sumber kebahagiaan, selain hobbynya di bidang fotografi dan travelling. 
bersama Dancow Inspiring Moms
Pengalamannya yang pernah tinggal di berbagai daerah di Indonesia memperkaya wawasan dan cara berpikirnya. Hidup baginya bukan saja penemuan nasib tetapi merupakan kumpulan keberanian untuk bergerak dan melakukan perubahan positif setiap saat. Cita-citanya adalah hidup untuk orang banyak dan terus melakukan perjalanan ke tempat-tempat dimana dia bisa berbagi.

Impian terbesarnya saat ini adalah membesarkan apa yang telah dimilikinya : anak-anak, komunitas dan bisnisnya. Dalam beberapa tahun ke depan, Jun juga ingin mengunjungi adiknya di Paris bersama kedua putra kesayangannya.

Semoga tercapai ya Jun....

Untuk melihat kegiatan Junita :
FB Junita Puspitasari


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghargai yang terlambat ? No way

Dua bulan ini saya menghadiri banyak acara bagus-bagus yang di selenggarakan oleh beberapa perusahaan besar. Senang rasanya karena banyak yang saya pelajari dalam berbagai acara tersebut. Dari berbagai acara yang saya hadiri, ada yang di kelola dengan baik tetapi secara rata-rata saya kecewa dalam satu point penting, yaitu mengenai jadwal di mulainya acara. Saya memang orang yang memiliki kejelekan "terlalu tepat waktu" sehingga saya selalu merasa terganggu dengan waktu yang tidak jelas dan tidak sesuai jadwalnya. Buat saya awal yang baik adalah kunci kesuksesan dan untuk sebuah acara, dan awal yang baik adalah mulainya acara tepat waktu. Tentunya selain keramahan panitia, menariknya acara itu sendiri, terpenuhinya kepentingan saya di acara tersebut, dll. dokumen pribadi Mengamati beberapa acara dalam dua bulan ini dan mengingat banyaknya acara yang saya hadiri di sepanjang kehidupan saya, jujur saya merasa ada yang salah dengan urusan waktu ini.  Untuk kesekian

Memilih kaca film untuk mobil

Kali ini saya ingin berbagi mengenai seluk beluk kaca film mobil. Buat saya pribadi, kaca film di butuhkan karena sebagai pengendara perempuan, risih rasanya jika terlihat langsung dari luar mobil saat berkendara dan juga agak serem jika terlihat sedang berkendara sendirian melewati jalanan sepi di malam hari. Kejahatan bisa terjadi dimana saja dan tidak memandang jenis kelamin siy, tetapi tetap saja kalau perempuan kayanya lebih dipilih sebagai sasaran empuk, yaaa...   Ternyata banyak juga kegunaan lain dari kaca mobil selain hal tersebut di atas. Saya mendapatkan informasi ini dari acara yang di selenggarakan oleh Mobil 123 sebagai  portal otomotif nomor 1  dan  V Kool Indonesia  bekerjasama dengan Indonesian Social Blogprerneur (ISB) pada hari Rabu, 26 Juli 2017 kemarin di V Kool Flagship, jalan Trembesi, Jakarta Utara. Jadi apa saja ya kegunaannya ?  Menahan sinar matahari masuk langsung ke dalam mobil Tanpa menggunakan kaca film, suhu dalam mobil saat parkir menjadi leb

Tingkatkan Kemampuan Anak Dengan Belajar Di Luar Kelas

Belajar untuk orang-orang jaman old itu duduk manis, tangan dilipat sambil melototin buku di depan mata, gitu deh.... Padahal sebagai orang yang pernah menjadi anak-anak, semestinya kita menydaari bahwa model belajar diluar kelas justru lebih melekat hasilnya. Tidak hanya terbatas untuk anak-anak; sebagai orang dewasa, kita juga lebih rileks berada di luar ruangan di bandingkan harus terkungkung dalam cubical ruang kantor toh? Anak saya adalah salah satu pecinta kegiatan belajar di luar kelas. Itu sebabnya saat dia masih SD, guru-gurunya sangat kerepotan dengan polahnya di kelas. Anak saya tidak bisa duduk manis di kelas dan diam. Pola belajar di sekolahnya saat itu sebagian besar di dalam kelas sehingga mengakibatkan dia agak tersiksa. Setiap saat dia berkeliling kelas, melihat-lihat tugas teman-temannya dan terkesan mengganggu ketertiban.  Banyak teman-temannya yang menganggap anak saya "berbeda dan aneh" sehingga terjadi "bulliying" terhadapnya. Saat dit