Langsung ke konten utama

Postingan

Membuat Vlog Dalam Pandangan Si Gaptek

Serius niy membuat Vlog itu mudah ? Jika anda bertanya sebulan yang lalu kepada saya, jawabanya tegas dan jelas ; "kayanya susah bangettttt" Tapi saya beruntung sekali minggu lalu mendapatkan ilmu baru dari Kang Dudi Iskandar dalam acara Blogger Gathering CNI dan Indonesian Social Blogpreneur (ISB) . Jadi jika anda bertanya saat ini, jawaban saya adalah : "tidak sesulit yang saya kira tetapi membutuhkan latihan terus menerus untuk mendapatkan vlog yang bagus."  Flyer acara CNI x ISB x kang Dudi CNI sebagai perusahaan MLM memang tidak salah memilih berkolaborasi dengan ISB, karena ISB selalu memberikan tambahan ilmu untuk kemajuan para anggotanya. Dan tentunya itu sejalan dengan bisnis MLM yang di jalankan oleh para anggota CNI. Untuk menjalankan bisnis MLM tentu dibutuhkan banyak pelatihan yang dapat memotivasi dan meningkatkan kemampuan para anggotanya meningkatkan omzet. Dengan banyak jenis barang yang di perdagangkan di Gerai CNI  kita bisa memilih yang ki

Sambal Indonesia dalam menu ala Jepang

Kenal Hokben ? Iyaaaa yang dulu namanya Hoka Hoka Bento, restoran asli Indonesia dengan menu ala Jepang. Tahun 2013 manajemen merubah nama tersebut dan meremajakan logo menjadi gambar kepala Taro dan Hanako. Lhoooo kok restoran asli Indonesia ? Nahhhh... kalau masih menganggap Hokben adalah restoran yang asli dari Jepang sonohhhh, anda kecele dehhhh. Kebenarannya dapat di peroleh melalui sosial media dari Hokben itu sendiri, silakan "berteman" yesss ? sosmed Hokben Karena memang asli Indonesia, rasanya tidak terlalu mengagetkan dan sah-sah saja jika resto ini meluncurkan varian menu baru, berupa varian sambal. Latar belakang di luncurkannya varian ini adalah karena orang Indonesia memang rata-rata menambahkan sambal pada berbagai jenis makanan yang di konsumsinya. Kekayaan rempah makanan dan rasa pedas yang menggoda membuat manajemen Hokben menghadirkan Sensasi Dasyat dengan memadukan makanan Jepang dengan sambal khas Indonesia. Menu varian sambal ini yang di namakan

Cantik itu di rawat dan bukan di edit

Cantik itu di rawat dan bukan di edit, jlebbbb yaaa... Cocok banget niy kalimat, untuk perempuan-perempuan yang hobby "selpiehhhh" dan upload foto dengan hasil editan aplikasi. Kalimat ini saya dengar dari Shanaz Haque saat datang ke acara "Valentines with Rejuve Skin Lab Clinic" pada hari Valentine lalu. Shanaz Haque & Yozh Adtya - dokumen pribadi Namanya perempuan, umur berapapun selalu ingin memiliki kulit sehat kencang dan bercahaya supaya tampak awet muda dan cantik alami. Selain itu, biasanya juga ingin memiliki bentuk tubuh yang tetap proporsional. Problemnya, setelah menginjak usia cantik dengan tambahan beberapa "tas pinggang" hasil melahirkan, bentuk tubuh tidak lagi proporsional. Tidak lagi tampak seperti saat masih gadis kinyis-kinyis, sementara kulit wajah dan tangan juga mulai kompakan menunjukkan garis-garis yang mengganggu.  Sebenarnya siy, namanya sudah usia yaaaa di terima saja dengan senang hati. Bukankah keriput menunjukka

Menulis itu seperti Kue Black Forest

Kue Black Forest ? Iyaaa... menulis itu seperti kue black forest yang tidak hanya sekedar kue tetapi kue dengan lapisan krim putih dan dihiasi cherry merah. Apalagi kalau mengandung rhum, ya. Jadi lebih berasa menggigit dengan lelehan lembut krim dan kres kres cherry yang merona merah bak lipstick anak gadis itu, kan ? Lhaaa kok jadi urusan makanan ? Maksudnya begini, menulis itu sebaiknya mengajak pembaca merasakan dengan memberikan gambaran lengkap dan bukan hanya sekedar menuliskan datanya. Gambaran diatas beda kan kalau di tulis cuma,"black forest itu adalah sebuah kue yang enak." Get the point ? Yukkksss lanjut.... Dini Fitria dan Ani Berta - dokumen pribadi Materi yang saya dapatkan dari mbak Dini Fitria ( penulis trilogi buku Hijrah Cinta, Muhasabah Cinta dan Islah Cinta ) dalam acara "Menulis Dengan Cinta" yang di selenggarakan oelh Indonesian Social Blogpreneur (ISB) sangat menarik. Menarik buat saya karena bahasannya adalah bagaimana cara membua

Mencintai Diri Sendiri - sebuah langkah cerdas

Sebagai "spesies" yang cuek bebek, saya adalah orang yang sangat tidak peduli terhadap pandangan dan omongan orang lain terhadap diri saya. Sangat jarang saya tersinggung atas tudingan dan stempel yang di sematkan kepada saya karena buat saya semua itu tidak penting. Hah ??? Terus apa yang penting dunk ? Buat saya yang penting adalah pandangan saya terhadap diri saya sendiri dalam hal yang positif. Maksudnya ??? foto saya di tengah2 mall besar di liatin orang banyak CUEK AJA Saya percaya, tidak ada satu orangpun di dunia yang dapat merendahkan saya jika saya tidak mengijinkannya. Jadi jika ada orang yang mengata-ngatai saya, cukup senyum, kibas rambut bak iklan shampoo, lalu bilang,"Itu kan menurut kamu, honey bunny sweety..." Hahaha... Hal ini juga saya ajarkan kepada anak saya yang saat kecilnya mengalami bullying di sekolahnya. Saya katakan kepadanya bahwa pandangan orang lain hanya akan berpengaruh apabila orang tersebut memberikan kontribusi yang menyang