Langsung ke konten utama

SOS program - Berlari demi masa depan ribuan anak Indonesia


Pernah mendengar organisasi SOS Children Villages ? Saya baru mendengarnya pada tanggal 27 April 2017. Tetapi kalau ditanya mengenai Kinderdorf Lembang saya justru mengenalnya saat saya remaja dan tinggal di tatar Parahyangan. Jadi apa kaitannya antara SOS Childrean Village dengan Kinderdorf Lembang ? Gini niy ceritanya....

SOS Children's Village adalah organisasi nirlaba non pemerintah yang aktif mendukung hak-hak anak dan berkomitmen memberikan kebutuhan utama anak-anak yang telah atau beresiko kehilangan pengasuhan orangtua, yaitu keluarga dan rumah yang penuh kasaih sayang. Didirikan oleh seorang mahasiswa kedokteran yang tergerak hatinya melihat begitu banyak anak telantar akibat perang dunia kedua, saat ini SOS telah aktif di 134 negara di dunia dan mengsuh 80.000 anak di seluruh dunia.

Nah, ternyata yang disebut Kinderdorf itu adalah lokasi pertama SOS Indonesia, yang terletak 15 kilometer dari kota Bandung. Peresmian Kinderdorf pada tanggal 2 Maret 1974 di hadiri oleh Herman Gmeiner, sang pendiri SOS. Saat ini di Indonesia sudah terdapat 8 villages dan mengasuh 1.300 anak-anak yang tersebar dari Aceh sampai Flores setelah bapak Agus Prawoto, seorang tentara yang sedang bertugas di Austria jatuh cinta dengan program ini.

Pengasuhan berbasis keluarga adalah program pengasuhan yang mampu memberi kehangatan keluarga yang layak dan aman buat anak-anak. Anak-anak hidup dalam kelompok berisi 8-10 orang dan tinggal dalam satu rumah dengan seorang ibu asuh yang seagama dengan mereka, memiliki kakak dan adik dan hidup sebagai saudara. 

Selengkapnya tentang SOS bisa di baca di http://www.sos.or.id


bersama Hanna dan Linda - dokumen pribadi


RUN TO CARE, a champaign

Salah satu program kampanye dari SOS yang telah berhasil di lakukan adalah Run for Care yang di lakukan oleh seorang pelari pada tahun 2016. Gatot Sudariyono  berlari pada Penang Marathon, Jakarta Marathon, Borobudur Marathon dan Coast to Coast Marathon, dengan total jarak tempuh 550 km demi menggalang dana bagi anak-anak SOS Children's Village. Tahun 2017 ini, kampanye berlari ini kembali di lakukan tetapi dengan mengajak masyarakat turut berlari dengan jarak tempuh 150km dari Village Cibubur sampai Village Lembang. Jadi, Charity Run kali ini membuka kesempatan pada seluruh pecinta lari untuk berpartisipasi berlari sambil menggalang dana secara online melalui situs kitabisa,com. 

Keseluruhan hasil dana yang terhimpun akan di pergunakan untuk memugar beberapa rumah di Villages yang membutuhkan renovasi. Rumah-rumah di Villages yang lama memang di bangun dengan standard material bangunan yang tinggi tetapi dengan usia hanpir 45 tahun tentunya banyak yang harus di perbaiki dan di sesuaikan agar anak-anak dapat tinggal dan belajar dengan nyaman. Demikian di informasikan oleh Linda Sukandar, Fund Development amd Communications Director SOS Indonesia.

Rute berlari yang dipilih adalah dari VIllage Cibubur menuju Cileungsi, Jonggol, Cirata, Padalarang sampai Cisarua (Bandung) selama 33 jam. Mulai berlari pada tanggal 19 Agustus 2017 pukul 00.00 dan selesai tanggal 20 Agustus 2017 pukul 09.00. Peserta akan dibagi menjadi 2 kategori, yaitu tunggal 150 km dan relay 70-80 km. Lari ini juga akan diikuti oleh Hana Prinantina, seorang aktris sekaligus pelari yang mempunyai perhatian besar pada anak-anak. 

Mari berlari sambil berbagi...




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghargai yang terlambat ? No way

Dua bulan ini saya menghadiri banyak acara bagus-bagus yang di selenggarakan oleh beberapa perusahaan besar. Senang rasanya karena banyak yang saya pelajari dalam berbagai acara tersebut. Dari berbagai acara yang saya hadiri, ada yang di kelola dengan baik tetapi secara rata-rata saya kecewa dalam satu point penting, yaitu mengenai jadwal di mulainya acara. Saya memang orang yang memiliki kejelekan "terlalu tepat waktu" sehingga saya selalu merasa terganggu dengan waktu yang tidak jelas dan tidak sesuai jadwalnya. Buat saya awal yang baik adalah kunci kesuksesan dan untuk sebuah acara, dan awal yang baik adalah mulainya acara tepat waktu. Tentunya selain keramahan panitia, menariknya acara itu sendiri, terpenuhinya kepentingan saya di acara tersebut, dll. dokumen pribadi Mengamati beberapa acara dalam dua bulan ini dan mengingat banyaknya acara yang saya hadiri di sepanjang kehidupan saya, jujur saya merasa ada yang salah dengan urusan waktu ini.  Untuk kesekian

Memilih kaca film untuk mobil

Kali ini saya ingin berbagi mengenai seluk beluk kaca film mobil. Buat saya pribadi, kaca film di butuhkan karena sebagai pengendara perempuan, risih rasanya jika terlihat langsung dari luar mobil saat berkendara dan juga agak serem jika terlihat sedang berkendara sendirian melewati jalanan sepi di malam hari. Kejahatan bisa terjadi dimana saja dan tidak memandang jenis kelamin siy, tetapi tetap saja kalau perempuan kayanya lebih dipilih sebagai sasaran empuk, yaaa...   Ternyata banyak juga kegunaan lain dari kaca mobil selain hal tersebut di atas. Saya mendapatkan informasi ini dari acara yang di selenggarakan oleh Mobil 123 sebagai  portal otomotif nomor 1  dan  V Kool Indonesia  bekerjasama dengan Indonesian Social Blogprerneur (ISB) pada hari Rabu, 26 Juli 2017 kemarin di V Kool Flagship, jalan Trembesi, Jakarta Utara. Jadi apa saja ya kegunaannya ?  Menahan sinar matahari masuk langsung ke dalam mobil Tanpa menggunakan kaca film, suhu dalam mobil saat parkir menjadi leb

Tingkatkan Kemampuan Anak Dengan Belajar Di Luar Kelas

Belajar untuk orang-orang jaman old itu duduk manis, tangan dilipat sambil melototin buku di depan mata, gitu deh.... Padahal sebagai orang yang pernah menjadi anak-anak, semestinya kita menydaari bahwa model belajar diluar kelas justru lebih melekat hasilnya. Tidak hanya terbatas untuk anak-anak; sebagai orang dewasa, kita juga lebih rileks berada di luar ruangan di bandingkan harus terkungkung dalam cubical ruang kantor toh? Anak saya adalah salah satu pecinta kegiatan belajar di luar kelas. Itu sebabnya saat dia masih SD, guru-gurunya sangat kerepotan dengan polahnya di kelas. Anak saya tidak bisa duduk manis di kelas dan diam. Pola belajar di sekolahnya saat itu sebagian besar di dalam kelas sehingga mengakibatkan dia agak tersiksa. Setiap saat dia berkeliling kelas, melihat-lihat tugas teman-temannya dan terkesan mengganggu ketertiban.  Banyak teman-temannya yang menganggap anak saya "berbeda dan aneh" sehingga terjadi "bulliying" terhadapnya. Saat dit