Langsung ke konten utama

Festival Ibu dan Buah Hati, tempat belajar para ibu

Waktu saya membaca undangan acara Festival Ibu dan Buah Hati, sejujurnya saya agak mengenyitkan kening. Kenapa ? Karena buah hati saya sudah memiliki KTP, which is kayanya gak nyambung ini festival dengan saya. Tapi karena lokasinya yang tinggal ngesot dari rumah, saya memutuskan untuk tetap datang. Beruntung banget saya menyempatkan datang hari Minggu lalu, tanggal 6 Mei 2018 itu karena saya jadi mendapatkan informasi tentang "Kanker Serviks" yang sangat penting ini.
Talkshow bersama Prodia Womens' Helath Center - dokumen pribadi

KANKER SERVIKS

Apa itu kanker Serviks ?

Kanker Serviks adalah kanker yang paling banyak di temui pada wanita dan bersifat mematikan. Tetapi sebenarnya kanker ini adalah kanker yang tingkat kesembuhannya tinggi jika sudah terdeteksi sejak stadium dini (sampai stadium 2). Wah, kalau begitu penting sekali niy kita mengetahui apa itu kanker serviks dan melakukan pengecekan agar dapat mendeteksinya.
dokumen kemenkes
Kanker Serviks, biasanya disebut juga kanker leher rahim karena muncul di sekitar area organ intim wanita yang berfungsi sebagai pintu masuk dari vagina menuju rahim. Kanker ini di picu 99 %  oleh Virus HPV (Human PapillomaVirus) yang masuk kedalam tubuh akibat hubungan seksual tanpa pengaman atau sanitasi (walaupun kecil presentasenya).

Apa Gejalanya ?

Kanker Serviks terjadi bukan karena keturunan / genetik dan memiliki gejala keputihan, pendarahan saat terjadi kontak seksual atau pendarahan tiba-tiba di luar jadwal menstruasi. Jika sudah berat, akan ada darah bercampur nanah dan biasanya sudah menjalar ke organ sekitarnya. Kanker Serviks tidak terjadi terhadap laki-laki tetapi laki-laki dapat menjadi pembawa virus yang di tularkan kepada wanita. 

Bagaimana kanker serviks ini terjadi ?

Selain hal-hal yang terlihat dalam gambar, wanita dapat meningkat resikonya untuk terkena kanker serviks (walaupun tidak banyak prosentasenya) dengan riwayat infeksi di deerah kelamin atau radang panggul, melahirkan banyak anak, terpapar asap rokok / perokok pasif, riwayat keluarga, kebersihan alat kelamin, test papsmear yang abnormal atau penurunan kekebalan tubuh akibat HIV/AIDS atat penggunaan obat-obatan. #versi dari kemenkes 

Menurut Ibu Rini dari Prodia Woman's Health Center saat memberikan paparannya dalam salah satu acara festival, tiap 2 jam ada wanita Indonesia yang terdeteksi kanker serviks. Wow.. banyak sekali yaaaa.. Ternyata hal tersebut adalah dikarenakan tidak ada gejala saat mulai menyerang. Jika sudah ada gejala berarti stadium sudah tinggi. Oleh karenanya, wanita sudah seharusnya menjaga kesehatannya dengan cara rutin memeriksakan diri. Jangan terkungkung rasa malu untuk memeriksakan hal ini daripada terlambat mendeteksinya.



Test IVA adalah test sederhana yang saat ini gratis di puskesmas. Cara melakukan testnya adalah dengan membuka vagina dan ditetesi asam asetat untuk mellihat perubahan warna. Jika warnanya pink muda berarti kondisinya sehat. Jika tidak, diperlukan test lebih lanjut dengan papsmear dengan cara di ambil sel/jaringannya apakah terhadap virus atau tidak. Jika ada, virus akan diperiksa dengan Kolposcopy yang sangup membesarkan sel 2x sehingga bisa diketahui adanya perubahan sel. Penanganannya kemudian, dapat di bersihkan buang dengan laser tanpa operasi.

Festival Ibu dan Buah Hati dan KCIC

Festival ini di selenggarakan oleh Komunitas Cerita Ibu Cerdas (KCIC), yaitu komunitas yang berawal dari group Whatsapp Chatting para artis untuk berbagi mengenai dunia parenting. KCIC kemudian berdiri tahun 2017 dan melakukan banyak kegiatan seputar ibu dan anak. Bisa membahas masalah parenting, gizi, psikologi dan lain-lainnya. Di acara ini juga di tandatangani petisi "STOP KEKERASAN PADA ANAK" oleh 30an orang artis.
Fairuz Faisal sebagai penggagas KCIC berharap kelompok ini dapat memberikan banyak manfaat dalam kegiatan-kegiatannya, yang salah satunya Festival Ibu dan Buah Hati ini. Festival ini sendiri diikuti banyak tenant kebutuhan ibu dan anak, seperti produk Pure Baby, Happy Diaper, Milna, Sebamed, Coby Haus, dan lain-lain.

Saya sempat melakukan test kesehatan gratis untuk pemeriksaan gula darah, asam urat, kolestrol dan HB serta kepadatan tulang pada booth RS Muhamadiyah. Puji Tuhan hasilnya baik. Jadi ternyata buat saya festival ini juga bermanfaat looo, apalagi untuk ibu-ibu yang masih punya anak balita.
cek darah di Festival Ibu dan Buah Hati

Salah satu yang menarik perhatian adalah booth Pure Baby. Dalam talkshow "Bayi Sehat Bebas Dermatitis" bersama Pure baby yang di bawakan oleh Dr. Riesa Broto Asmoro dan dr. Patria Vittarini Sp.A  di kemukakan bahwa :
  1. Banyak mitos seputar kesehatan bayi yang beredar dalam masyarakat terutama yang berkaitan dengan alergi (dermatitis) / radang kulit. 
  2. Di Indonesia yang sering terjadi adalah Dermatitis Atopik, yaitu dermatitis yang disebabkan salah satunya dari faktor lingkungan. Bisa karena terpapar bahan kimia, zat asam, deterjen dan sabun atau memang sensitif terhadap bahan tertentu.
  3. Dermatitis Atopik biasa terjadi pada bayi yang memang rentan terserang alergi akibat pengaruh lingkungan. Pencetusnya bisa berasal dari produk-produk yang mengandung bahan tertentu seperti deterjen untuk mencuci pakaian, produk perlengkapan mandi, kosmetik bayi dan lain-lain
  4. Penting sekali menggunakan produk-produk yang bebas SLS (sodium lauryl sulphate)

Booth Pure baby yang berisi perlengkapan bayi ini sangat komplit, dari produk untuk mencuci peralatan makan dan pakaian sampai untuk kebutuhan mandi sang buah hati.
booth Pure Baby
Produk shampoo, sabun mandi dan sabun untuk mencuci peralatan makan dan pakaiannya semua tidak tidak mengandung SLS yaitu bahan yang menimbulkan busa pada pemakaian produknya. Dengan SLS free, produk-produk Pure Baby aman bagi kulit dan tidak menimbulkan iritasi pada buah hati. PH produknya pun disesuaikan dengan kulit bayi normal, yaitu 5.5.
produk bayi - Pure Baby
Semangat terus KCIC, semoga terus berbagi ilmu dan kebaikan demi tumbuh kembang anak Indonesia ! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghargai yang terlambat ? No way

Dua bulan ini saya menghadiri banyak acara bagus-bagus yang di selenggarakan oleh beberapa perusahaan besar. Senang rasanya karena banyak yang saya pelajari dalam berbagai acara tersebut. Dari berbagai acara yang saya hadiri, ada yang di kelola dengan baik tetapi secara rata-rata saya kecewa dalam satu point penting, yaitu mengenai jadwal di mulainya acara. Saya memang orang yang memiliki kejelekan "terlalu tepat waktu" sehingga saya selalu merasa terganggu dengan waktu yang tidak jelas dan tidak sesuai jadwalnya. Buat saya awal yang baik adalah kunci kesuksesan dan untuk sebuah acara, dan awal yang baik adalah mulainya acara tepat waktu. Tentunya selain keramahan panitia, menariknya acara itu sendiri, terpenuhinya kepentingan saya di acara tersebut, dll. dokumen pribadi Mengamati beberapa acara dalam dua bulan ini dan mengingat banyaknya acara yang saya hadiri di sepanjang kehidupan saya, jujur saya merasa ada yang salah dengan urusan waktu ini.  Untuk kesekian

Memilih kaca film untuk mobil

Kali ini saya ingin berbagi mengenai seluk beluk kaca film mobil. Buat saya pribadi, kaca film di butuhkan karena sebagai pengendara perempuan, risih rasanya jika terlihat langsung dari luar mobil saat berkendara dan juga agak serem jika terlihat sedang berkendara sendirian melewati jalanan sepi di malam hari. Kejahatan bisa terjadi dimana saja dan tidak memandang jenis kelamin siy, tetapi tetap saja kalau perempuan kayanya lebih dipilih sebagai sasaran empuk, yaaa...   Ternyata banyak juga kegunaan lain dari kaca mobil selain hal tersebut di atas. Saya mendapatkan informasi ini dari acara yang di selenggarakan oleh Mobil 123 sebagai  portal otomotif nomor 1  dan  V Kool Indonesia  bekerjasama dengan Indonesian Social Blogprerneur (ISB) pada hari Rabu, 26 Juli 2017 kemarin di V Kool Flagship, jalan Trembesi, Jakarta Utara. Jadi apa saja ya kegunaannya ?  Menahan sinar matahari masuk langsung ke dalam mobil Tanpa menggunakan kaca film, suhu dalam mobil saat parkir menjadi leb

Tingkatkan Kemampuan Anak Dengan Belajar Di Luar Kelas

Belajar untuk orang-orang jaman old itu duduk manis, tangan dilipat sambil melototin buku di depan mata, gitu deh.... Padahal sebagai orang yang pernah menjadi anak-anak, semestinya kita menydaari bahwa model belajar diluar kelas justru lebih melekat hasilnya. Tidak hanya terbatas untuk anak-anak; sebagai orang dewasa, kita juga lebih rileks berada di luar ruangan di bandingkan harus terkungkung dalam cubical ruang kantor toh? Anak saya adalah salah satu pecinta kegiatan belajar di luar kelas. Itu sebabnya saat dia masih SD, guru-gurunya sangat kerepotan dengan polahnya di kelas. Anak saya tidak bisa duduk manis di kelas dan diam. Pola belajar di sekolahnya saat itu sebagian besar di dalam kelas sehingga mengakibatkan dia agak tersiksa. Setiap saat dia berkeliling kelas, melihat-lihat tugas teman-temannya dan terkesan mengganggu ketertiban.  Banyak teman-temannya yang menganggap anak saya "berbeda dan aneh" sehingga terjadi "bulliying" terhadapnya. Saat dit