Kehidupan masa kini dengan kondisi kedua orangtua yang bekerja, menyebabkan waktu bersama keluarga jauh berkurang di banding saat saya masih kecil. Kebersamaan keluarga juga banyak dilakukan hanya di dalam rumah akibat kondisi rumah yang tidak memiliki halaman yang cukup luas. Apalagi jika lingkungan perumahan dimana kita tinggal tidak memiliki ruang terbuka hijau yang cukup untuk berinteraksi.
lingkungan rumah - pict : Brodie Vissers |
Padahal anak-anak membutuhkan banyak kegiatan luar rumah yang aman untuk lebih banyak bergerak dan bergaul dengan teman-temannya. Karena ternyata "Lingkungan yanng buruk dapat mempengaruhi besar kecilnya tekanan/stress yang dirasakan anak," menurut Reynitta Poerwito,bach of Psych, MPsi seorang psikolog klinis dari Eka Hospital, BSD. Pengaruh lingkungan pada tempat tinggal diakui juga oleh Zata Ligouw, editor in-chief Lolamagz.id. karena lingkungan yang buruk membuat anak merasa tidak nyaman.
Reynitta dan Zata |
Banyak faktor yang bisa menyebabkan anak rentan stress, antara lain :
- Pola asuh orangtua yang tidak cocok dnegan karakter anak
- Kondisi lingkungan tidak mendukung kebutuhan fisik dan mentalnya
- Masalah yang tidak terselesaikan dengan baik
Bermain di luar rumah memang merupakan kebutuhan anak tetapi saat ini sulit dilakukan. Anak-anak sekarang lebih banyak memakai gawai untuk menghabiskan waktu sehingga mereka kurang bergerak secara fisik dan kurang sosialisasi. Didukung dengan kurang amannya lingkungan sekitar rumah, orangtua juga melarang anak-anaknya bermain di luar rumah.
Photo by David McBee from Pexels |
Dengan melihat kenyataan diatas, memang di perlukan pemikiran matang untuk memilih hunian yang ramah anak. Keputusan memilih lokasi rumah sangat penting untuk mendukung aktivitas anak. Menurut saya dibutuhkan rumah dengan halaman yang cukup untuk anak-anak bisa bermain, jalanan depan rumah yang tidak terlalu ramai dan lingkungan yang aman untuk anak-anak.
FAMILIA URBAN
Ternyata sudah ada perumahan dengan konsep seperti itu di daerah timur Jakarta dengan nama Familia Urban. Familia Urban memiliki konsep Green Spaces dan Walkable Neighbourhood. Konsep Walkable Neighbourhood merupakan design approach yang memaksimalkan jarak tempuh (walking distance) terhadap fasilitas pelengkap hunian dengan berjalan kaki. ldealnya, walking distance membentuk radius jarak tempuh 800m dapat ditempuh selama 10 menit berjalan kaki.
Dalam setiap pedestrian diletakkan ruang terbuka publik (sharing spaces) sebagai tempat social interaction. Karena dalam kegiatan berjalan kaki, pedestrian akan bertemu, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan pengguna jalan lainnya. Area community gathering ini dapat berupa taman bersama, plaza, alun-alun, dan ruang publik lainnya. Tidak hanya ruang komunal saja, disepanjang perjalanan tersebut perlu dibuat suatu ambience yang teduh, sejuk, fresh dan nyaman. Hal ini didukung dengan penanaman kawasan hijau dan danau-danau menjadi desain utama perancangan kawasan.
Keunggulan
Konsep ini akan mengorientasikan pedestrian sebagai sistem sirkulasi utama dalam perancangan kawasan. Konsep Pedestrian City yang human-oriented ini tentunya akan memudahkan penghuni untuk beraktivitas sehari-hari dengan berjalan kaki. Fasilitas pelengkap hunian dapat berupa:
- Work: office
- Education & Religious: Sekolah, Universitas, Masjid, Gereja, Vihara, dll
- Leisure: Taman, Sports Court, Mall, dll
- Daily Needs: Rukan, Minimarket, Pasar, Apotik / Puskesmas, Bengkel, service, dll
pict : website familia urban
Boleh jugalah yaaaaa kita lihat-lihat rumah contohnya di lokasinya. Bisa dijangkau dari keluaran tol Bekasi Timur / tol Bekasi Barat / tol Jatiasih / tol Tambun (please check : IG @familia_urban_official)
Komentar
Posting Komentar