Langsung ke konten utama

Asian Games dan Olahraga Sederhana

Masih heboh dunk, Asian Games 2018 di Indonesia saat ini dimana perolehan medali Indonesia berada di peringkat lima dan menembus 2 digit medali emas. Buat kita-kita yang bukan atlit, tidak termasuk panitia dan bukan relawan kira-kira apa yaaa yang bisa dilakukan untuk mendukung Asian Games kali ini ? NONTON dunk ahhh... Hehehe... Kalaupun tidak ke venue pertandingan, sesederhana nonton di TV pun seru kok.

Selain nonton, apa saja yang bisa kita lakukan sehubungan dengan event Asian Games ini ya ? Paling tidak buat saya siy, menggugah selera kembali melakukan olahraga. Motivasi lebih menjaga berat badan ideal untuk hidup lebih sehat jadi mulai terbayang kembali. Selama ini saya gak terbuai dengan bentuk tubuh yang tidak terlalu banyak berubah dan baju-baju semasa gadis yang masih muat di pakai. Nah, setahun ini tampaknya sudah mulai agak menyempit niy, hahaha... 

Sekarang kita lihat peroleh medali Indonesia di acara Asian Games hari ini :
perolehan medali - sumber : liputan6.com

Medali emas Indonesia didulang Indonesia dari cabang olahraga Taekwondo, Wushu, Downhill, Angkat besi, Paralayang, Panjat tebing, Rowing, Tennis, Karate dan Jetski. Ternyata sesuai niy dengan prediksi Medialogy di gambar berikut :

  
Lihat gambar lain di ; MEME Asian Games 2018

NGUMPUL SEHAT SAMBIL BERLATIH KALISTENIK

Dengan adanya hajat besar olahraga ini, setidaknya masyarakat juga makin termotivasi untuk mulai berolahraga kan ya ? Sama kaya saya niy, mulai berpikir kudu olahraga apa ya ? Kepengennya siy yang gampang dan sederhana. Olahraga dengan alat mahal-mahal juga bukan pilihan saya. Saya ingin yang mudah, bikin sehat dan bisa dilakukan dimana saja. Beruntung juga seminggu sebelum pembukaan Asian Games 2018, saya mengikuti acara keren bertajuk Ngumpul Sehat bareng Medialogy.

Acara ini seru banget karena di mulai dengan MAKAN, hahaha... Ciri khas acara dengan Medialogy adalah makan, main, makan, serius santai, makan lagi. Keren beud lah acaranya. Materi kali ini berhubungan dengan olahraga dalam rangka menyambut Asian Games 2018. Dan yang menyenangkan, yang di ajarkan kali ini cocok dengan yang saya sedang cari untuk mencoba melakukan olahraga kembali setelah vakum lamaaaaaaa sekali, hahaha...

Para peserta di ajarkan olahraga Kalistenik oleh pakarnya, yaitu coach Aufra. Apa itu Kalistenik ? Wajarlah kalau belum sering mendengar, wong saya juga baru dengar dalam acara ini. Jadi, kalistenik adalah olahraga tanpa alat yang menggunakan berat badan kita sebagai beban. Bagusnya kalistenik dapat di lakukan kapan saja dan dimana saja. Nahhhh... bener kan, cocok dengan yang saya cari sebagai latihan sehari-hari.

Contoh gerakan sederhana kalistenik adalah menjadikan tangan sebagai beban. Tangan di rentangkan ke samping badan sejajar bahu kemudian melakukan gerakan berputar atau naik turun sebatas bahu Karena terus dilakukan tanpa menurunkan tangan, lama-lama pegeeelllllll deh.. Silakan di coba. Di sini juga diajarkan bagaimana seharusnya gerakan mengambil barang dari lantai. Ternyata membungkuk adalah gerakan yang pantang dilakukan sebagai kebiasaan karena dapat menyebabkan tulang dan sendi cedera. Cara yang benar adalah posisi tulang belakang harus tetap lurus, kaki di tekuk dan panggul di dorong ke belakang. Hmmmm... sulit kalau tidak biasa.

Dan saran dari coach Aifra, lakukan NEAT (non exercise activity thermogenesis) seperti pada foto berikut :
agar lebih sehat - dokumen pribadi
Rule 20/20 adalah melakukan gerakan-gerakan di sela padatnya pekerjaan agar tubuh tidak kaku. Contoh : setelah duduk di depan komputer selama 20 menit, lakukan peregangan atau jalan mengitari ruangan selama 20 detik. Jadi dehhhh, olahraga sederhana, tanpa alat,sehat dan mudah dilakukan di mana saja.

Tidak susahlah melakukannya yaaa... 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghargai yang terlambat ? No way

Dua bulan ini saya menghadiri banyak acara bagus-bagus yang di selenggarakan oleh beberapa perusahaan besar. Senang rasanya karena banyak yang saya pelajari dalam berbagai acara tersebut. Dari berbagai acara yang saya hadiri, ada yang di kelola dengan baik tetapi secara rata-rata saya kecewa dalam satu point penting, yaitu mengenai jadwal di mulainya acara. Saya memang orang yang memiliki kejelekan "terlalu tepat waktu" sehingga saya selalu merasa terganggu dengan waktu yang tidak jelas dan tidak sesuai jadwalnya. Buat saya awal yang baik adalah kunci kesuksesan dan untuk sebuah acara, dan awal yang baik adalah mulainya acara tepat waktu. Tentunya selain keramahan panitia, menariknya acara itu sendiri, terpenuhinya kepentingan saya di acara tersebut, dll. dokumen pribadi Mengamati beberapa acara dalam dua bulan ini dan mengingat banyaknya acara yang saya hadiri di sepanjang kehidupan saya, jujur saya merasa ada yang salah dengan urusan waktu ini.  Untuk kesekian

Memilih kaca film untuk mobil

Kali ini saya ingin berbagi mengenai seluk beluk kaca film mobil. Buat saya pribadi, kaca film di butuhkan karena sebagai pengendara perempuan, risih rasanya jika terlihat langsung dari luar mobil saat berkendara dan juga agak serem jika terlihat sedang berkendara sendirian melewati jalanan sepi di malam hari. Kejahatan bisa terjadi dimana saja dan tidak memandang jenis kelamin siy, tetapi tetap saja kalau perempuan kayanya lebih dipilih sebagai sasaran empuk, yaaa...   Ternyata banyak juga kegunaan lain dari kaca mobil selain hal tersebut di atas. Saya mendapatkan informasi ini dari acara yang di selenggarakan oleh Mobil 123 sebagai  portal otomotif nomor 1  dan  V Kool Indonesia  bekerjasama dengan Indonesian Social Blogprerneur (ISB) pada hari Rabu, 26 Juli 2017 kemarin di V Kool Flagship, jalan Trembesi, Jakarta Utara. Jadi apa saja ya kegunaannya ?  Menahan sinar matahari masuk langsung ke dalam mobil Tanpa menggunakan kaca film, suhu dalam mobil saat parkir menjadi leb

Tingkatkan Kemampuan Anak Dengan Belajar Di Luar Kelas

Belajar untuk orang-orang jaman old itu duduk manis, tangan dilipat sambil melototin buku di depan mata, gitu deh.... Padahal sebagai orang yang pernah menjadi anak-anak, semestinya kita menydaari bahwa model belajar diluar kelas justru lebih melekat hasilnya. Tidak hanya terbatas untuk anak-anak; sebagai orang dewasa, kita juga lebih rileks berada di luar ruangan di bandingkan harus terkungkung dalam cubical ruang kantor toh? Anak saya adalah salah satu pecinta kegiatan belajar di luar kelas. Itu sebabnya saat dia masih SD, guru-gurunya sangat kerepotan dengan polahnya di kelas. Anak saya tidak bisa duduk manis di kelas dan diam. Pola belajar di sekolahnya saat itu sebagian besar di dalam kelas sehingga mengakibatkan dia agak tersiksa. Setiap saat dia berkeliling kelas, melihat-lihat tugas teman-temannya dan terkesan mengganggu ketertiban.  Banyak teman-temannya yang menganggap anak saya "berbeda dan aneh" sehingga terjadi "bulliying" terhadapnya. Saat dit