Langsung ke konten utama

Postingan

Keseruan membuat no baked cheese cakes

Saat saya bekerja dulu, saya tidak pernah memasak, apalagi bikin cake . Bisa dihitung dalam jari dah saya melangkah masuk dapur. Tetapi karena sudah 4 tahun ini saya menjadi full time ibu rumah tangga, akhirnya ketemu juga tuh pintu dapur, hehehe... Jadi saya adalah seorang pemula dalam hal mengolah bahan-bahan makanan. Makanya saya senang sekali saat mendapatkan kesempatan ikut iLotte Hangout . Bersama mommy mommy lain, saya mencoba resep praktis dan mudah, bahkan tanpa menggunakan kompor. Seruuuu banget looo, belajar bersama @ladybakecookingclass membuat cakes . Niy yang ngajarin kita buat cakes, mbak Putri Habibie - dokumen pribadi Cakes ini juga tidak seperti jenis dessert biasanya yang mengandung banyak kalori, sehingga aman untuk mommy-mommy yang tetap ingin menjaga kelangsingannya. Salah satu bahan cakes ini adalah Heavenly Blush Yoghurt. Yoghurt adalah susu yang dipadukan dengan bakteria asam laktat melalui proses fermentasi.  Mengandung banyak protein men

Tukang makan belajar motret makanan

"Si Tukang Makan" begitu sebutan saya di antara teman-teman saya. Hmmmm... ukuran baju boleh S tapi makannya ukuran XL, gitu deh kira-kira. Saking seringnya saya mengupload foto makanan, teman-teman saya selalu tidak percaya jika hanya ada satu jenis makanan yang saya santap.  Beberapa teman juga sering bertanya dimana makanan "xyz" yang yummy ? Sejujurnya mereka salah bertanya kepada saya, karena saya hanya mengenal dua rasa dalam makanan. Enak dan enak sekali... Saya penyuka segala jenis makanan dengan semua rasanya kecuali makanan basi, hehehe... Saya senang memotret makanan yang terhidang di meja tetapi kurang pandai memotret. Jadi ketika ada kesempatan belajar dari mas Bona @jajanbeken yang di selenggarakan oleh @foody.id saya langsung semangat belajar. Apa saja yang saya dapat ? Yuksss mareeee... Ada 4 hal dasar yang di ajarkan, yaitu mengenai Food Styling, Best Angle, Timing dan Editing. Empat hal ini yang dapat membuat foto makanan cantik dan m

Step Up Learning Hub, Co-Learning Space untuk melanjutkan sekolah ke luar negeri

Belajar tambahan di luar waktu sekolah banyak dilakukan saat ini. Apalagi apabila anak-anak kita ingin melanjutkan sekolah ke luar negeri. Sekolah di luar negeri adalah impian dari sebagian anak-anak Indonesia, yang didukung oleh para orangtuanya. Mengapa banyak anak-anak bermimpi sekolah di luar negeri ? Salah satu alasannya adalah bahwa sekolah di luar negeri dapat mendukung karir yang cemerlang. Hal tersebut bisa di sebabkan oleh bidang keilmuannya atau kemampuannya berbahasa asing. Untuk yang memilih mendirikan bisnis sendiripun, biasanya tumbuh cepat karena networking yang luas dan permodalan yang lebih baik. Untuk dapat sekolah di luar negeri tentu saja membutuhkan banyak persyaratan selain kemampuan bahasa asing yang menjadi bahasa pengantar di sana. Kemampuan akademik yang mumpuni juga sangat penting apalagi jika ingin melanjutkan sekolah dengan program beasiswa.  Step Up Learning Hub BSD Terus berkembangnya minat ini, menyebabkan tumbuh suburnya lembaga pendidika

Persiapan Asian Para Games 2018 di Indonesia

Kalau Asian Games iyaaa banyaklah yang tahu ya... Tapi kalau Asian Para Games itu apa dan bagaimana persiapannya? Perhelatan ini sangat menarik, bukan hanya karena pesertanya yang spesial karena mereka adalah para penyandang disabilitas. Tetapi menarik juga karena banyak hal yang harus dipelajari dalam persiapannya menjadi tuan rumah. Hal ini juga mendorong lebih kencang lajunya percepatan Indonesia menjadi negara ramah disabilitas. Indonesia 2018 Asian Para Games yang merupakan pesta olahraga bagi para penyandang disabilitas juga secara langsung melibatkan komunitas penyandang/pemerhati disabilitas untuk terlibat. Partisipasinya dapat dilakukan sebagai volunteer langsung, maupun sebagai partner penyebar informasi tentang Asian Para Games 2018. dokumen pribadi Persiapan fisik fasilitas dan non fisik Unutk menyelenggaraan event bergengsi seperti ini, tentu saja banyak sekali fasilitas fisik yang perlu di bangun dengan lebih baik. Para penyandang disabilitas tentunya berhak

Memilih mobil keluarga urusan siapa ?

Memilih mobil buat saya adalah urusan suami. Kenapa ? Karena saya cuma bisa "make doank" hahaha... Saya siy gak ngerti mesin, gak bisa mengganti ban sendiri dan cuma bisa telpon dan mengantar mobil ke bengkel untuk service. Dan kebetulan saya juga bukan orang yang rewel dengan tampilan mobil. Yang saya rewelkan adalah itu mobil irit atau tidak bensinnya dan murah tidak harga sparepartnya saat perlu diganti. Emak-emak bingitttsss kan ??? Suami saya adalah penggila keselamatan, secara dia sekolah juga di bidang itu yaaa... Hahaha... Jadi dulu waktu kami membeli mobil, suami tidak memilih untuk membeli mobil semata-mata karena murah saja. Menurutnya body mobil seperti itu sangat tidak aman bagi penumpangnya. Tetapi karena kami juga tidak memiliki banyak dana untuk sebuah mobil, kami mulai lirak lirik berbagai jenis dan tipe mobil. Dan akhirnya kami memilih untuk membeli sebuah mobil bekas merk Suzuki. Sekarang mobil Suzuki Xcross itu sudah berumur 2x ganti pelat nomor, hmm.