Bercerita tentang kehidupan, perjalanan menuju 'a better me'

Setiap orang yang ingin atau baru berumahtangga biasanya mengidamkan memiliki rumah sendiri. Rasa risih jika harus menumpang pada salah satu orangtua adalah salah satu alasannya. Tetapi memiliki hunian di dekat tempat kerja di tengah kota, harganya tidak ramah di kantong sehingga mulai melirik ke pinggiran kota. Saat sudah jatuh cinta pada sebuah rumah, timbul masalah baru yaitu transportasi untuk bekerja dan megunjungi orangtua atau rekreasi di akhir minggu. Nah, jadilah keputusannya membeli rumah dan mobil, dunk.  Photo by Daria Shevtsova from Pexels Terus mulailah pasangan-pasangan calon atau suami istri ini mencari rumah dan mobil yang sesuai kebutuhan dan kemampuan. Susah gak ? Ya gaklah, kan sekarang apapun bisa di dapat melalui internet. Online.... Online.... Mau pilih lokasi rumahnya, luas dan bentuknya, mau pilih jenis dan warna mobilnya, semua deh tersedia. Makin banyak pililhan biasanya makin bingung. Belum lagi kalau ingin melihat wujud nyatanya (paling gak maket ru

Akhir tahun 2017 saya sempat mendatangi Museum Nasional untuk melihat pameran tentang Kerajaan Sriwijaya. Di sana saya baru menyadari tentang istilah Jalur Sutera yang ternyata adalah Jalur Rempah. Penjelasannya ? Seperti pada foto yang saya ambil saat itu, ternyata komoditi utama yang diperdagangkan antara negara-negara Barat dan Timur saat itu adalah rempah-rempah dan bukan hanya kain sutera.  Jalur Rempah - dokumen pribadi Indonesia memang sangat terkenal sebagai penghasil rempah-rempah berkualitas tinggi. Rempah-rempah diperdagangkan berabad-abad lamanya oleh pedagang China dan Arab. Ketika orang Eropa mencari daerah penghasil rempah-rempah ini, para pedagang Asia sampai menyembunyikan petanya agar tidak di temukan. Betapa berharganya yaaa rempah-rempah asli Indonesia ini dan ternyata banyak sekali jenisnya.  TEMULAWAK Salah satu rempah asli Indonesia adalah Temulawak dan biasa dimanfaatkan sebagai bahan baku obat tradisional. Mudah ditanam di halaman rumah sekalipun, ta

Kehidupan masa kini dengan kondisi kedua orangtua yang bekerja, menyebabkan waktu bersama keluarga jauh berkurang di banding saat saya masih kecil. Kebersamaan keluarga juga banyak dilakukan hanya di dalam rumah akibat kondisi rumah yang tidak memiliki halaman yang cukup luas. Apalagi jika lingkungan perumahan dimana kita tinggal tidak memiliki ruang terbuka hijau yang cukup untuk berinteraksi.  lingkungan rumah - pict : Brodie Vissers Padahal anak-anak membutuhkan banyak kegiatan luar rumah yang aman untuk lebih banyak bergerak dan bergaul dengan teman-temannya. Karena ternyata "Lingkungan yanng buruk dapat mempengaruhi besar kecilnya tekanan/stress yang dirasakan anak," menurut Reynitta Poerwito,bach of Psych, MPsi seorang psikolog klinis dari Eka Hospital, BSD.  Pengaruh lingkungan pada tempat tinggal diakui juga oleh Zata Ligouw, editor in-chief Lolamagz.id. karena lingkungan yang buruk membuat anak merasa tidak nyaman.  Reynitta dan Zata Banyak faktor yang b

Jaman now sudah banyak wanita, yang tidak hanya tinggal di rumah dan mengurus anak, seperti pada masa lalu. Kehidupan keluarga dengan kondisi finansial yang mapanpun tidak serta merta menyebabkan wanita mau hanya menjadi ibu rumah tangga. Pendidikan tinggi, rasa percaya diri, merasa turut bertanggungjawab atas perekonomian keluarga dan berusaha untuk tetap mandiri adalah sebagian dari alasan wanita memilih menjadi pengusaha. Jadi jangan khawatir dan takut jika saat ini para MOM akan memulai usaha ya... wanita pengusaha - Photo by  rawpixel  on  Unsplash MOM dapat di artikan sebagai Master of Multitasking looo.. nah, makanya para suami semestinya mendukung   para istri yang mau berbisnis. Wanita pengusaha malah kadang lebih pandai mensiasati waktu untuk memberikan keseimbangan antara bisnis dan rumahtangga. Mengerjakan banyak hal sekaligus di satu waktu memang di akui sebagai keunggulan wanita di banding pria.  Ok sekarang kita lihat, apa saja keuntungan menjadi wanita peng

Siapa yang tidak ingin hidup dengan kedamaian pikiran ? Salah satu cara memiliki kedamaian pikiran adalah dengan memiliki keuangan yang dapat di andalkan. Bukan berarti penghasilannya sangat besar dan kelihatannya tajir melintir (catet : kelihatannya) . Cukup dengan mengelola keuangan yang ada dengan baik sehingga kebutuhan dapat tercukupi. Itulah yang saya sebut Financial Peace of Mind dalam artikel ini.  Peace of Mind - pict. dokumen pribadi Mengelola keuangan memang hal yang sangat penting agar kita tidak hidup "besar pasak daripada tiang". Orang yang berpenghasilan besar dan tidak dapat mengelola keuangannya dengan baik sering sekali tetap tidak memiliki dana yang cukup saat memerlukannya. Boro-boro saat menjelang usia senja, bahkan saat masih memiliki penghasilanpun banyak orang membelanjakan uangnya untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Saya sudah melihat banyak orang yang tampak tajir melintir tetapi ternyata keropos kondisi keuangannya dan memiliki banyak h