Langsung ke konten utama

Lebih baik Mencegah Daripada Mengobati

Tergolong seorang pemberani, saya tetap ngeri mendengar kata "kanker serviks". Apalagi disuguhi gambar-gambar mengerikan ala dr. Ferry Darmawan, SpOG dari RSIA Budhijaya dalam acara Beauty Blogger Gathering bersama FELANCY. Sumpah seremmmmm... apalagi mengingat penyakit ini adalah kanker pembunuh nomor 2 di Indonesia loooo... Berita baiknya, kanker ini bisa di cegah !!! Memang di mana-mana lebih baik mencegah daripada mengobati, kan ?
Felancy Beauty Blogger Gathering - dokumentasi : Felancy
Education Talkshow and Workshop Felancy Moms akhir Juli lalu memang membahas tentang kanker serviks dan memberikan pengetahuan tentang pakaian dalam. Seru bangetttt, dari pemaparan dan tambahan testimoni dari survivor kanker serviks, Ibu Untung Endang Surani dari CISC (Cancer Information & Support Center) sampai cara mengetahui ukuran bra yang pas untuk para beauty moms yang hadir.

Kanker Serviks dan Pencegahannya

Setiap jam, 1 orang perempuan Indonesia meninggal karena kanker serviks. Turun peringkat menjadi kanker pembunuh no. 2 di Indonesia, kanker ini memang bisa di cegah karena punya masa yang panjang untuk melakukan deteksi dini. Menurut dr. Ferry, masa skrining untuk kanker ini adalah 3-17 tahun sehingga banyak hal yang dapat di lakukan mencegahnya.
Pesan penting untuk di viralkan - dokumentasi : pribadi
 Bagaimana caranya ?
  • Hindari faktor resiko seperti :
    • Melakukan hubungan seksual terlalu dini
    • Memiliki pasangan seksual lebih dari satu
    • Terlalu sering melahirkan (banyak anak)
    • Lingkungan tidak sehat (merokok dll)
  • Berikan vaksin HPV
    • Vaksin diberikan dengan 3 kali suntikan selama 6 bulan untuk wanita berusia 10-55 tahun, belum berhubungan seksual, bukan/tidak/belum menderita kanker serviks dan tidak sedang hamil atau akan hamil dalam 6 bulan mendatang.
    • Mengapa untuk yang belum berhubungan seksual ? Karena belum ada kemungkinan  terkena kanker serviks akibat hubungan seksual sehingga vaksin nya efektif.
    • Jika sudah berhubungan seksual, bisakah di lakukan vaksin ? Boleh saja tetapi sebaiknya didahului dengan test deteksi dini sehingga di pastikan belum terkena kanker serviks
    • Lakukan deteksi dini
      • Lakukan secara dini, test IVA atau papsmear dan atau sejenisnya untuk memastikan perempuan tidak terpapar kanker serviks. Dari sel normal menjadi sel kanker serviks dapat memakan waktu 3-17 tahun, sehingga lebih baik cepat di ketahui agar lebih mudah di obati.
    Ibu Endang sebagai survivor kanker serviks mengungkapkan betapa penyakit ini memberikannya rasa putus asa dan sakit yang luar biasa. Hanya dengan kesabaran dan dukunganlah, para survivor ini mampu mengatasinya. Itu sebabnya CISC melakukan banyak kegiatan dalam mendukung para survivor kanker, tidak hanya kanker serviks.

    Nah, sebagai bentuk dukungan para Beauty Blogger, para peserta di berikan kesempatan membuat kata-kata penyemangat untuk para penderita kanker dalam frame yang di hias sendiri. Keren-keren hasilnya seperti dalam foto berikut ini. Ya kaaaannn ?
    Quote Frame dukungan - dokumentasi : Felancy

    Tentang Felancy

    Felancy berdiri di Singapura tahun 1993 dengan produk awal pakaian tidur wanita. Tetapi saat ini merk ini justru berkembang dalam jenis pakaian dalam wanita. Sejak tahun 2009, Felancy mengarahkan team Research & Develpoment nya untuk mengembangkan produk sesuai bentuk tubuh wanita Asia sejalan dengan pangsa pasarnya. Masuk ke Indonesia tahun 1999 melalui lisensi yang dimiliki PT. Megariamas Sentosa, saat ini sudah ada 400 outlet di seluruh Indonesia.

    Dengan jenis produk seperti bra, panties, bodyshape, sleep wear dan accesoris, felancy mengutamakan kenyamanan sesuai tagline inspiratif nya, yaitu "Feel the Comfort". Meyakini bahwa mengenakan pakaian dalam yang tepat ukuran adalah salah satu bentuk kenyamanan, para pesrta di ajarkan cara mengukur bra, seperti pada gambar dibawah ini :
    cara mengukur bra - dokumentasi : pribadi
    "Dengan ukuran yang tepat, para perempuan yang pada dasarnya cantik akan menjadi lebih percaya diri dan lebih nyaman melakukan kegiatan sehari hari,"ungkap Ibu Agnes Dewi, marketing manager PT. Megariamas Sentosa.
    produk Felancy - dokumentasi : Felancy

     Felancy buat saya

    Saat pulang dari acara, para peserta mendapatkan banyak sekali produk sponsor, seperti Bonanza beef, Probio C Spray, Hometown Dairy, termasuk juga produk Felancy. Saya mendapatkan beberapa celana dalam dan satu set baju tidur terbuat dari kaos yang memang sesuai dengan klaim produknya, NYAMAN. Apalagi labelnya jelas dan mudah dimengerti karena berbahasa Indonesia sehingga saya mudah melakukan perawatannya nanti. Membuat nyaman konsumen memang bagian yang tidak terpisahkan dari merk ini.
    --------------------------------

    Jadi, walaupun menurut dr. Ferry tidak ada hubungan antara kanker serviks dengan penggunaan pakaian dalam, tetap saja kenyamanan pakaian dalam adalah hal yang tidak dapat di abaikan. Dan Felancy adalah salah satu pilihan produk yang bisa dipilih untuk sisi kenyamanan.

    Siapa setuju dengan saya ???

    Komentar

    1. Aku masih belum berani buat papsmear atau IVA. Maju mundur terus buat periksa. Takut aja. Padahal penting banget buat periksa supaya tau kondisi serviks kita yaa. Tapi ya itu, parno dengan hasilnya nanti yang bikin aku masih belum berami buat papsmear.

      BalasHapus
    2. saya jg belum berani pap smear, msti dikuatkan nilainya demi kesehatan nih

      BalasHapus
    3. Setuju banget mbak agatha kalau lebih baik mencegah daripada mengobati. Nah pencegahan salah satunya dengan pap smear tapi aku masih takut untuk itu.hehehe

      BalasHapus
    4. Senangnya ya kita bisa ikutan gathering bersama Felancy. Nambah pengetahuan tentang organ kewanitaan dan kanker serviks. Felancy mendukung kesehatan wanita dg produk2 pakaian dalamnya yg berkualitas. Aku udh pernah papsmear tapi vaksin HPV belum hehehe ��

      BalasHapus
    5. Lebih baik mencegah yah mba agatha dan di acara ini aku tau banyak hal terutama pap smear diwajibkan karena mama sama kakakku ga ada yang melakukan itu pas aq sharing mereka jadi tau

      BalasHapus
    6. Syukurlah udh ada vaksinnya yaaa, fix aku akan kasih vaksin ini ke anakku saat dah usia 10 tahun.

      Lbh baik mencegah dr pada mengobati. Thank for share mba

      BalasHapus
    7. setelah tahu akan bahayanya skrg aku jd lebih ekstra menjaga kebersihan dan nggak lupa pasang reminder untuk papsmear

      BalasHapus
    8. Senang banget bisa ikutan acara ini, jadi tahu mengenai kanker serviks dan lebih aware lagi.

      BalasHapus
    9. Yes, setuju mencegah lebih baik daripada mengobati.

      BalasHapus
    10. Harus segera di vaksin nih, untuk mencegah, thank you informasinya sis.

      BalasHapus
    11. Serem banget kalau ingat bahaya dari kanker serviks ini :(

      BalasHapus
    12. Kalau ngobrolin soal kanker serviks aku jd sedih mbak. TApi berkat talkshow kmrn aku jd tahu nih, faktor risiko apa aja yg mesti dihindari dan deteksi dini apa aja yg kudunya dilakukan TFS

      BalasHapus
    13. Setuju mbak, memilih pakaian dalam memang harus yang nyaman soalnya bisa membangkitkan mood juga.

      BalasHapus
    14. setuju banget dengan aktif edukasi dan sosialisasi kita jadi bisa mencegah penyakit kanker serviks di diri kita :)

      BalasHapus
    15. Iya jangan sampe ada yng kena lagi karena ga aware pencegahan ya mba

      BalasHapus
    16. Meskipun nggak ada hubungannya secara langsung antara kanker serviks dan celana dalam, tapi tetap ya Mba memilih pakaian dalam yg sesuai dan nyaman bisa menjadikan si pemakainya jadi lebih percaya diri.

      BalasHapus
    17. Wah mbak kemarin ke Felancy juga yaa.. Belum sempat meet up kita di sana. Asik yaa banyak ilmu yang didapat sepulang dari event kece ini Mba

      BalasHapus
    18. Iyaaa betul sekali mba aku setuju dengan saran dari dokter untuk mengganti celana dalam 2-3 kali sehari. Padatnya aktivitas bikin celana dalam cepat tidak nyaman dan kadang berkeringat, jadi demi kesehatan organ intim harus rajin mengganti ya

      BalasHapus
    19. Felancy emang nyaman banget buat dipakai sih, mba.

      BalasHapus

    Posting Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    Menghargai yang terlambat ? No way

    Dua bulan ini saya menghadiri banyak acara bagus-bagus yang di selenggarakan oleh beberapa perusahaan besar. Senang rasanya karena banyak yang saya pelajari dalam berbagai acara tersebut. Dari berbagai acara yang saya hadiri, ada yang di kelola dengan baik tetapi secara rata-rata saya kecewa dalam satu point penting, yaitu mengenai jadwal di mulainya acara. Saya memang orang yang memiliki kejelekan "terlalu tepat waktu" sehingga saya selalu merasa terganggu dengan waktu yang tidak jelas dan tidak sesuai jadwalnya. Buat saya awal yang baik adalah kunci kesuksesan dan untuk sebuah acara, dan awal yang baik adalah mulainya acara tepat waktu. Tentunya selain keramahan panitia, menariknya acara itu sendiri, terpenuhinya kepentingan saya di acara tersebut, dll. dokumen pribadi Mengamati beberapa acara dalam dua bulan ini dan mengingat banyaknya acara yang saya hadiri di sepanjang kehidupan saya, jujur saya merasa ada yang salah dengan urusan waktu ini.  Untuk kesekian

    Memilih kaca film untuk mobil

    Kali ini saya ingin berbagi mengenai seluk beluk kaca film mobil. Buat saya pribadi, kaca film di butuhkan karena sebagai pengendara perempuan, risih rasanya jika terlihat langsung dari luar mobil saat berkendara dan juga agak serem jika terlihat sedang berkendara sendirian melewati jalanan sepi di malam hari. Kejahatan bisa terjadi dimana saja dan tidak memandang jenis kelamin siy, tetapi tetap saja kalau perempuan kayanya lebih dipilih sebagai sasaran empuk, yaaa...   Ternyata banyak juga kegunaan lain dari kaca mobil selain hal tersebut di atas. Saya mendapatkan informasi ini dari acara yang di selenggarakan oleh Mobil 123 sebagai  portal otomotif nomor 1  dan  V Kool Indonesia  bekerjasama dengan Indonesian Social Blogprerneur (ISB) pada hari Rabu, 26 Juli 2017 kemarin di V Kool Flagship, jalan Trembesi, Jakarta Utara. Jadi apa saja ya kegunaannya ?  Menahan sinar matahari masuk langsung ke dalam mobil Tanpa menggunakan kaca film, suhu dalam mobil saat parkir menjadi leb

    Tingkatkan Kemampuan Anak Dengan Belajar Di Luar Kelas

    Belajar untuk orang-orang jaman old itu duduk manis, tangan dilipat sambil melototin buku di depan mata, gitu deh.... Padahal sebagai orang yang pernah menjadi anak-anak, semestinya kita menydaari bahwa model belajar diluar kelas justru lebih melekat hasilnya. Tidak hanya terbatas untuk anak-anak; sebagai orang dewasa, kita juga lebih rileks berada di luar ruangan di bandingkan harus terkungkung dalam cubical ruang kantor toh? Anak saya adalah salah satu pecinta kegiatan belajar di luar kelas. Itu sebabnya saat dia masih SD, guru-gurunya sangat kerepotan dengan polahnya di kelas. Anak saya tidak bisa duduk manis di kelas dan diam. Pola belajar di sekolahnya saat itu sebagian besar di dalam kelas sehingga mengakibatkan dia agak tersiksa. Setiap saat dia berkeliling kelas, melihat-lihat tugas teman-temannya dan terkesan mengganggu ketertiban.  Banyak teman-temannya yang menganggap anak saya "berbeda dan aneh" sehingga terjadi "bulliying" terhadapnya. Saat dit