Langsung ke konten utama

Segera beroperasi, MRT Jakarta Sudah Memulai Phase 2

Sudah empat tahun saya hidup di pinggiran kota Jakarta setelah pensiun dini dari pekerjaan. Sejak itu juga, saya selalu malas pergi ke Jakarta dengan kendaraan pribadi. Jalan-jalan besar dan cukup lengang di sekitar rumah, menyebabkan saya agak alergi bepergian ke Jakarta. Kalaupun terpaksa, biasanya saya menggunakan "commuter line" dan  transportasi online. Macet Jakarta itu looo yang bikin gak tahan berkendaraan sendiri tanpa sopir.

Banyak hal yang dilakukan di ibukota negara kita untuk menghilangkan kesan macet yang tidak berkesudahan, Pembatasan jalan kendaran yang memiliki mobil dengan sitem ganjil genap, perbaikan transportasi publik menjadi lebih ramah, dan lain-lain. Dan yang ditunggu-tunggu tentunya adalah beroperasinya MRT Jakarta kira-kira 4 bulan lagi, di bulan Maret 2019..
tunnel bawah tanah MRT
Perkembangan konstruksi sipil dan arsitektural MRT Jakarta phase I, secara keseluruhan telah mencapai 97,08 persen. Pembangunan jalur dan stasiun layang sudah 96,20 persen dan jalur serta stasiun bawah tanah mencapai 97,96 persen. Untuk kesiapan operasional, persiapan institusi dan sumber daya manusia telah mencapai 73,58 persen. 
Infografis MRT Phase I

Kunjungan Presiden Joko Widodo Ke Proyek MRT Phase I

Tanggal 6 November 2018 lalu, telah dilakukan kunjungan untuk melihat kesiapan proyek ini oleh Bapak Presiden Indonesia, Bapak Joko Widodo. Beliau menaiki kereta nomor 7 dari Stasiun Bundaran Hotel Indonesia menuju depo Lebak Bulus. Sebelum masuk ke dalam kereta, Presiden Jokowi dan rombongan menyempatkan diri untuk melihat sejumlah fasilitas di stasiun. Beliau meninjau mesin penjual tiket, pintu tepi peron (platform screen doors), dan area peron penumpang. Di dalam kereta, selama perjalanan menuju Lebak Bulus, terlihat Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, menjelaskan status perkembangan pembangunan MRT Jakarta phase I serta fitur yang ada di kereta MRT Jakarta. Tiba di Stasiun Lebak Bulus, Presiden Joko Widodo dan rombongan menyempatkan diri melakukan kunjungan singkat di area kamaniti (inspection shed).
kunjungan Bapak Preside Jokowi ke proyek MRT phase 1
“Tadi kita sudah bersama-sama mencoba kereta MRT dari Stasiun Bundaran HI sampai Lebak Bulus sepanjang 16 km. Proyek ini sudah selesai 97 persen, kurang tiga persen lagi. Saya berharap Maret 2019 sudah mulai beroperasi melayani masyarakat. Saat ini, kereta sedang diuji coba. Tadi kereta berada di kecepatan 60 km/jam, suaranya hampir tidak terdengar bisingnya, sangat bagus sekali,” kata Jokowi. “Saya juga berharap agar tahun depan, tahap dua segera dikerjakan bersamaan dengan koridor timur dan barat. Sistem transportasi kita harus terintegrasi dengan moda yang lain seperti LRT, kereta bandara, bus Transjakarta, dan lainnya agar dapat efektif mengurangi kemacetan dan masyarakat di Jabodetabek dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Juga harus ada penerapan electronic road pricing(ERP)".

Kini telah ada sembilan rangkaian kereta yang telah tiba di Depo Lebak Bulus dan sedang menjalani serangkaian tes. Ditargetkan pada Desember 2018, seluruh enam belas rangkaian kereta tiba di Depo Lebak Bulus. Nantinya akan ada empat belas rangkaian kereta yang beroperasi melayani penumpang sejak pukul 05.00 WIB pagi dengan selang waktu antar-rangkaian kereta lima menit pada waktu sibuk, sekitar pukul 06.00 – 08.00 WIB dan 17.00 – 19.00 WIB, dan selang waktu antar-rangkaian kereta sepuluh menit di luar waktu sibuk.
MRT Jakarta Phase II telah dimulai

Pelaksanaan MRT Phase II

Ditengah penyelesaian pembangunan MRT Phase I, PT. MRT Jakarta sudah memulai tahap awal pembangunan Phase II. Phase II ini membangun jalur dari Bundaran Hotel Indonesia ke Kampung Bandan, sepanjang 7.8 kilometer. Pembangunannya di lakukan dengan kerjasama dengan JICA (Japan International Cooperation Agency) dan direncanakan akan beroperasi pada tahun 2024.

Jalur MRT Phase II
Pembangunan phase II ini dipandang lebih sulit daripada jalur sebelumnya karena dibangun di samping sungai Kali Batanghari. Dibangun 8 stasiun di jalur ini (satu stasiun ada di atas tanah), maka akan ada akses masuk akan melintasi bawah sungai.  Wah, terbayang ya, kita akan berjalan di bawah sungai. Tentunya pengerjaan jalur ini harus dihitung teliti supaya kuat dan tidak menimbulkan bahaya untuk yang melintas.
Jalur melewati sarana vital
Phase II akan melewati bangunan cagar budaya dan sarana vital negara, seperti kantor Bank Indonesia dan Istana Negara. Jalur ini juga akan melintasi Stasiun Jakarta Kota dan Gedung Arsip. Tentunya hal ini harus dicermati dan dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak bangunan-bangunan teesebut.

Jalur ini juga merupakan jalur yang lebih sempit dibanding jalur MRT Phase I dan macet. Saat dibangun natnti tentunya akan menyebabkan kemacetan yang lebih dari biasanya. Jalanan yang tidak terlalu lebar, akan terpotong karena pengerjaan proyek dan perlu dihindari untuk dilintasi niy.
Singapore MRT
Semoga pembangunan Phase I tepat waktu dan beroperasi bulan Maret 2019 dan pembangunan phase selanjutnya bisa berjalan lancar. Hmmmm sudah kebayang untuk bisa jalan-jalan ke Jakarta dengan banyak alternatif transportasi yang cepat karena tidak terkena kemacetan seperti saat ini. Setelah jadi semua, berasa kaya di negara-negara lain yang sudah menggunakan MRT. Bangga deh jadi bangsa Indonesia!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghargai yang terlambat ? No way

Dua bulan ini saya menghadiri banyak acara bagus-bagus yang di selenggarakan oleh beberapa perusahaan besar. Senang rasanya karena banyak yang saya pelajari dalam berbagai acara tersebut. Dari berbagai acara yang saya hadiri, ada yang di kelola dengan baik tetapi secara rata-rata saya kecewa dalam satu point penting, yaitu mengenai jadwal di mulainya acara. Saya memang orang yang memiliki kejelekan "terlalu tepat waktu" sehingga saya selalu merasa terganggu dengan waktu yang tidak jelas dan tidak sesuai jadwalnya. Buat saya awal yang baik adalah kunci kesuksesan dan untuk sebuah acara, dan awal yang baik adalah mulainya acara tepat waktu. Tentunya selain keramahan panitia, menariknya acara itu sendiri, terpenuhinya kepentingan saya di acara tersebut, dll. dokumen pribadi Mengamati beberapa acara dalam dua bulan ini dan mengingat banyaknya acara yang saya hadiri di sepanjang kehidupan saya, jujur saya merasa ada yang salah dengan urusan waktu ini.  Untuk kesekian

Memilih kaca film untuk mobil

Kali ini saya ingin berbagi mengenai seluk beluk kaca film mobil. Buat saya pribadi, kaca film di butuhkan karena sebagai pengendara perempuan, risih rasanya jika terlihat langsung dari luar mobil saat berkendara dan juga agak serem jika terlihat sedang berkendara sendirian melewati jalanan sepi di malam hari. Kejahatan bisa terjadi dimana saja dan tidak memandang jenis kelamin siy, tetapi tetap saja kalau perempuan kayanya lebih dipilih sebagai sasaran empuk, yaaa...   Ternyata banyak juga kegunaan lain dari kaca mobil selain hal tersebut di atas. Saya mendapatkan informasi ini dari acara yang di selenggarakan oleh Mobil 123 sebagai  portal otomotif nomor 1  dan  V Kool Indonesia  bekerjasama dengan Indonesian Social Blogprerneur (ISB) pada hari Rabu, 26 Juli 2017 kemarin di V Kool Flagship, jalan Trembesi, Jakarta Utara. Jadi apa saja ya kegunaannya ?  Menahan sinar matahari masuk langsung ke dalam mobil Tanpa menggunakan kaca film, suhu dalam mobil saat parkir menjadi leb

Tingkatkan Kemampuan Anak Dengan Belajar Di Luar Kelas

Belajar untuk orang-orang jaman old itu duduk manis, tangan dilipat sambil melototin buku di depan mata, gitu deh.... Padahal sebagai orang yang pernah menjadi anak-anak, semestinya kita menydaari bahwa model belajar diluar kelas justru lebih melekat hasilnya. Tidak hanya terbatas untuk anak-anak; sebagai orang dewasa, kita juga lebih rileks berada di luar ruangan di bandingkan harus terkungkung dalam cubical ruang kantor toh? Anak saya adalah salah satu pecinta kegiatan belajar di luar kelas. Itu sebabnya saat dia masih SD, guru-gurunya sangat kerepotan dengan polahnya di kelas. Anak saya tidak bisa duduk manis di kelas dan diam. Pola belajar di sekolahnya saat itu sebagian besar di dalam kelas sehingga mengakibatkan dia agak tersiksa. Setiap saat dia berkeliling kelas, melihat-lihat tugas teman-temannya dan terkesan mengganggu ketertiban.  Banyak teman-temannya yang menganggap anak saya "berbeda dan aneh" sehingga terjadi "bulliying" terhadapnya. Saat dit