Langsung ke konten utama

Menulis itu seperti Kue Black Forest

Kue Black Forest ? Iyaaa... menulis itu seperti kue black forest yang tidak hanya sekedar kue tetapi kue dengan lapisan krim putih dan dihiasi cherry merah. Apalagi kalau mengandung rhum, ya. Jadi lebih berasa menggigit dengan lelehan lembut krim dan kres kres cherry yang merona merah bak lipstick anak gadis itu, kan ?

Lhaaa kok jadi urusan makanan ? Maksudnya begini, menulis itu sebaiknya mengajak pembaca merasakan dengan memberikan gambaran lengkap dan bukan hanya sekedar menuliskan datanya. Gambaran diatas beda kan kalau di tulis cuma,"black forest itu adalah sebuah kue yang enak." Get the point ? Yukkksss lanjut....
Dini Fitria dan Ani Berta - dokumen pribadi
Materi yang saya dapatkan dari mbak Dini Fitria ( penulis trilogi buku Hijrah Cinta, Muhasabah Cinta dan Islah Cinta ) dalam acara "Menulis Dengan Cinta" yang di selenggarakan oelh Indonesian Social Blogpreneur (ISB) sangat menarik. Menarik buat saya karena bahasannya adalah bagaimana cara membuat tulisan yang bisa membuat orang terkesan, terinspirasi, termotivasi dan berbuat sesuatu setelahnya.

Banyak sekali detil bahasan mbak Dini dalam acara ini, misalnya kalimat utama ini : Menulis dengan rasa cinta pastinya berbeda dengan menulis yang biasa-biasa saja. Dengan cinta, penulis dapat menggambarkan cerita dengan rasa ketulusan, keikhlasan dan bukan keegoisan. Rasa cinta akan membawa bahagia dan tentu saja menjadikan tulisan kita lebih bermakna dan memiliki tujuan. 
selalulah bahagia - dokumen pribadi
Orang Indonesia sangat senang dengan model tulisan feature yang memiliki ciri-ciri :
  1. Bertutur, karena kebanyakan menginginkan bacaan yang bersifat cerita ringan 
  2. Deskriptif yang secara gamblang menggambarkan profil dan peristiwa
  3. Informatif
  4. Gaya penulisan yang indah memikat, naratif, prosais dan imajinatf
  5. Tidak terpaku pada 5 W  + 1 H seperti layaknya reportase
  6. Menyentuh human of interest

Untuk memenuhi unsur-unsur di atas, seorang penulis harus dapat mengajak pembaca merasakan apa yang di gambarkan dan tidak hanya di cekoki dengan kalimat "tanpa rasa". Tujuannya agar si pembaca merasa bacaan ini penting, merasa penasaran dan ujungnya merasa "ini gw banget". 

Tulisan Feature / Soft News adalah tulisan emosional dalam takaran pas, sesuai identitas dan karakter si penulis. Jadi temukan "rasa" sebagai penulis dan jadilah penulis yang tidak biasa-biasa saja. Terkait dengan pekerjaan sebagai blogger yang kadang-kadang harus melakukan review suatu produk dengan arahan klien dan tenggat waktu yang singkat, mbak Dini memiliki tips yang mudah di terapkan. Katanya, "Manjakanlah pembaca anda dengan metode bercerita yang menyentuh sisi kemanusiaannya, baru kaitkan dengan produknya." Awali tulisan dengan pembukaan yang mempesona dan provokatif agar pembaca betah membaca sampai akhir cerita. Tujuan yang jelas akan merangkai tiap paragraf dengan efektif tetapi tetap dengan gaya bahasa yang manis bertutur.

Buat saya pribadi, hal-hal seperti itu terasa pada review yang jujur tetapi menyentuh. Kira-kira begini menurut saya : Jika mereview suatu produk tanpa pernah tahu dan merasakan sendiri produk tersebut biasanya rasanya "cemplang" (hambar). Jadi jika terpaksa mereview tanpa mencoba, sebaiknya memiliki banyak sekali referensi yang benar tentang produk tersebut sehingga dapat menyajikan dengan tepat. Kayanya siy saya juga perlu mereview ulang blog saya untuk mendapatkan "feel" ini dan menjadi lebih baik ke depan. Hahaha..
wawancara Dini Fitria dengan TV sebelum acara - dokumen pribadi
Jadi bagaimana membuat tulisan Feature menurut mbak Dini :
  1. Storytelling (show not tell)
    • mengajak pembaca berimaginasi, karena pembaca lebih senang dengan cerita yang menjadikan dirinya bagian dari cerita itu sendiri, menyentuh hati dan membei kesan mendalam. Cerita yang baik akan membuat pembaca berpikir sekaligus merasakan sehingga ada motivasi dan inspirasi, bahkan bisa membuat pembaca sedih ataupun gembira.
  2. Tujuan yang jelas
    • Tujuan yang jelas membuat semuanya terarah dan terkait satu sama lainnya
  3. Relevan/ prestisius / dekat dengan keseharian
    • Pembaca akan merasa tidak asing dan "ini gw banget"
  4. Membuat rasa penasaran
    • Rasa penasaran membuat pembaca terus mencari dan membaca isi cerita
  5. Ada penghayatan
    • Tulisan yang di hayati dan berdasar fakta yang benar akan terasa oleh pembaca
Teknik menuliskannya bisa dengan memasukkan unsur kalimat pembuka yang menarik dan mengambil satu sudut pandang saja dari materi yang di sajikan. Kita dapat memberikan bunga-bunga kata asal tidak berlebihan. Dalam menulis, gunakan kata ganti orang yang konsisten secara keseluruhan dan kurangi "thypo", Penulis perlu memasukkan unsur edukasi dan isi yang bernilai serta menulis dengan sepenuh hati.

Nah, begitu kira-kira yang saya dapatkan dari acara yang berlansung di JSC Hive Coworking, daerah Karet Kuningan. Tempat ini disediakan oleh C2Live, sebuah platform yang dapat menayangkan tulisan kita dengan tetap mencantumkan link asli tulisan kita. Seluruh peserta acara mendapatkan makan siang dari Kulina, sebuah usaha pemesanan makan siang yang mematok satu harga Rp. 25.000,- / box dan free ongkir ke seluruh wilayah DKI Jakarta. Selain venue yang bagus dan makan siang yang enak, para peserta juga mendapatkan goddie bag berupa produk dari Zoya Cosmetic dan Shafira Moslem Fashion.

Semoga sharing ini bermanfaat yaaa...


Komentar

  1. Eh dapet goodie bag juga, asiiik banget acaranyaa 😊✌

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah Mba Agatha... aku bahagia. Hahahaha. Udah menulis pake rasa apa aja mba? Hihihi, Ini informasi yang bermanfaat dan memang berguna untuk kemajuan tulis menulis yang biasa nulis feature dengan cara story telling. Kalo aku, sudah rel-nya ilmiah. Ya rodo angel nek dikon muter koyo ngene. Hahaha

    BalasHapus
  3. ilmu yang bergizi banget bikin tulisan jadi berbumbu :)

    BalasHapus
  4. Jelas belajar Yang manfaat banget ya mbak

    BalasHapus
  5. Andai semua penelitian ilmiah kampus ditulis begini, kan enak. Hahahahha

    BalasHapus
  6. syukur yaaaa bisa ikutan workshop yang materinya keren gini

    BalasHapus
  7. Selama ini nge blog kaya monoton ya, ilmu ini tambahin gizi nulis

    BalasHapus
  8. Baca ini saya jadi tau nih mau nulis apa berikutnya. Makasih ya mbak..

    BalasHapus
  9. duh judulnya,, bkin pengen..
    feature itu bercerita dgn sedetailnya ya kak, thank ilmunya

    BalasHapus
  10. Benar-benar workshop yang berbobot yah mbak agatha..aku dari awal sampe akhir ga berkedip merhatiin materi yang dipaparkan oleh mbak Dini fitria 😁😁

    BalasHapus
  11. Aaah mba agatha saya jd kepingin cake black forest nih jadinya. 😀

    BalasHapus
  12. Membuat lead in angle ini lho yang jadi tantangan. Hmm perlu latihan terus

    BalasHapus
  13. Menulis dgn teknik storytelling itu ternyata memang ga gampang. Aku masih harus banyak banget baca dan latihan, supaya postingan blog bisa lebih berkesan bercerita :) . Pdhl kayaknya kalo ngebayangin seolah sedang cerita dengan teman, kayaknya gampang banget. Eksekusinya ga semudah itu :p. Apalagi kalo sedang bad mood. Nyari kata pembuka di paragraf pertama aja kyk nunggu wangsit :p

    BalasHapus
  14. Aku pun nggak semua tulisan pakai 5W1H hihi cuma why dan how langsung di rangkum :)

    BalasHapus
  15. Saya masih harus belajar cara menulis dengan metode show, not tell 😐 semoga dimudahkan hihi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghargai yang terlambat ? No way

Dua bulan ini saya menghadiri banyak acara bagus-bagus yang di selenggarakan oleh beberapa perusahaan besar. Senang rasanya karena banyak yang saya pelajari dalam berbagai acara tersebut. Dari berbagai acara yang saya hadiri, ada yang di kelola dengan baik tetapi secara rata-rata saya kecewa dalam satu point penting, yaitu mengenai jadwal di mulainya acara. Saya memang orang yang memiliki kejelekan "terlalu tepat waktu" sehingga saya selalu merasa terganggu dengan waktu yang tidak jelas dan tidak sesuai jadwalnya. Buat saya awal yang baik adalah kunci kesuksesan dan untuk sebuah acara, dan awal yang baik adalah mulainya acara tepat waktu. Tentunya selain keramahan panitia, menariknya acara itu sendiri, terpenuhinya kepentingan saya di acara tersebut, dll. dokumen pribadi Mengamati beberapa acara dalam dua bulan ini dan mengingat banyaknya acara yang saya hadiri di sepanjang kehidupan saya, jujur saya merasa ada yang salah dengan urusan waktu ini.  Untuk kesekian

Memilih kaca film untuk mobil

Kali ini saya ingin berbagi mengenai seluk beluk kaca film mobil. Buat saya pribadi, kaca film di butuhkan karena sebagai pengendara perempuan, risih rasanya jika terlihat langsung dari luar mobil saat berkendara dan juga agak serem jika terlihat sedang berkendara sendirian melewati jalanan sepi di malam hari. Kejahatan bisa terjadi dimana saja dan tidak memandang jenis kelamin siy, tetapi tetap saja kalau perempuan kayanya lebih dipilih sebagai sasaran empuk, yaaa...   Ternyata banyak juga kegunaan lain dari kaca mobil selain hal tersebut di atas. Saya mendapatkan informasi ini dari acara yang di selenggarakan oleh Mobil 123 sebagai  portal otomotif nomor 1  dan  V Kool Indonesia  bekerjasama dengan Indonesian Social Blogprerneur (ISB) pada hari Rabu, 26 Juli 2017 kemarin di V Kool Flagship, jalan Trembesi, Jakarta Utara. Jadi apa saja ya kegunaannya ?  Menahan sinar matahari masuk langsung ke dalam mobil Tanpa menggunakan kaca film, suhu dalam mobil saat parkir menjadi leb

Tingkatkan Kemampuan Anak Dengan Belajar Di Luar Kelas

Belajar untuk orang-orang jaman old itu duduk manis, tangan dilipat sambil melototin buku di depan mata, gitu deh.... Padahal sebagai orang yang pernah menjadi anak-anak, semestinya kita menydaari bahwa model belajar diluar kelas justru lebih melekat hasilnya. Tidak hanya terbatas untuk anak-anak; sebagai orang dewasa, kita juga lebih rileks berada di luar ruangan di bandingkan harus terkungkung dalam cubical ruang kantor toh? Anak saya adalah salah satu pecinta kegiatan belajar di luar kelas. Itu sebabnya saat dia masih SD, guru-gurunya sangat kerepotan dengan polahnya di kelas. Anak saya tidak bisa duduk manis di kelas dan diam. Pola belajar di sekolahnya saat itu sebagian besar di dalam kelas sehingga mengakibatkan dia agak tersiksa. Setiap saat dia berkeliling kelas, melihat-lihat tugas teman-temannya dan terkesan mengganggu ketertiban.  Banyak teman-temannya yang menganggap anak saya "berbeda dan aneh" sehingga terjadi "bulliying" terhadapnya. Saat dit